JAKARTA,iNewsTangsel.id- Transformasi digital di sektor keuangan Indonesia memasuki babak baru dengan kehadiran kecerdasan artifisial (AI) sebagai penggerak utama. Salesforce, perusahaan global terkemuka di bidang CRM berbasis AI, mengungkap lima tren yang akan membentuk masa depan finansial Indonesia.
Regional Director Salesforce Indonesia, Bunga Sugiarto menjelaskan, saat ini Indonesia tengah mengalami lonjakan signifikan dalam transformasi digital sektor keuangannya.
Data terbarunya menunjukkan, hanya dalam sembilan bulan pertama 2024, industri fintech berhasil meraih investasi sebesar US$246 juta. Sedangkan, transaksi digital mencapai hampir 2 miliar dalam satu bulan saja.
“AI bukan sekadar teknologi, tapi penggerak strategis menuju masa depan keuangan yang inklusif, cerdas, dan berkelanjutan. Dengan komitmen terhadap AI yang etis dan proaktif, Indonesia berada di jalur yang tepat menuju visi ekonomi digital 2045,” kata Bunga di Jakarta, belum lama ini.
Dia mengungkapkan, pihaknya menyoroti peran penting AI dalam transformasi ini, dimulai dari upaya integrasi data untuk membangun pondasi digital yang kokoh, hingga penggunaan agen AI untuk menjangkau populasi yang belum terlayani secara finansial.
“Maka, dengan fondasi teknologi yang semakin matang dan dukungan regulasi yang progresif, masa depan finansial Indonesia tampaknya benar-benar berada di tangan AI,” imbuh Bunga.
Dia memaparkan, ada lima tren utama yang akan mendefinisikan sektor keuangan Indonesia ke depan yakni
Pertama, Transformasi Dimulai dari Data Lembaga keuangan mulai membersihkan dan mengintegrasikan data agar AI dapat bekerja lebih efektif dalam memahami dan melayani pelanggan.
Kedua, Agen AI Dukung Inklusi Keuangan. Dengan antarmuka yang ramah pengguna dan penggunaan bahasa lokal, agen AI membantu masyarakat di daerah terpencil mengakses layanan finansial dasar seperti pembukaan rekening dan pengajuan pinjaman.
Ketiga, Era Hyper-Personalisasi Telah Tiba
Agen AI memungkinkan pengalaman pelanggan yang dipersonalisasi secara real-time, meningkatkan loyalitas nasabah dan nilai transaksi.
Keempat, AI Jadi Katalis Inovasi Fintech
AI digunakan untuk mendeteksi penipuan, menilai kelayakan kredit secara otomatis, dan menyempurnakan layanan pelanggan di tengah persaingan ketat lebih dari 300 perusahaan fintech di Indonesia.
Kelima, AI yang Etis Jadi Prioritas
Pelaku industri BFSI menekankan pentingnya AI yang bertanggung jawab—dengan fokus pada transparansi, keamanan data, dan kepatuhan terhadap regulasi dari OJK dan Bank Indonesia.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait
