Anna ingin wastra tak hanya dikenal sebagai budaya. Namun, juga diakui sebagai produk ekonomi bernilai ekspor dan punya value tinggi.
Dengan kualitas motif, teknik pengerjaan, dan nilai cerita (storytelling), produk wastra layak bersaing di pasar menengah dan dunia.
Anna menambahkan, industri fashion berbasis wastra punya potensi bernilai ekonomi yang tinggi jika dikembangkan ke bentuk aplikasi desain modern dan inovatif.
Contoh, ragam produk wastra saat ini tak hanya dalam bentuk busana. Namun, mulai diaplikasikan ke aksesori seperti dompet, tas, sampai dekorasi rumah dan sebagainya
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, menyatakan komitmen untuk membina pelaku industri kecil dan menengah (IKM) agar naik kelas serta siap menembus pasar ekspor atau global.
"Kami harap wastra kita mendunia. Pemerintah tak hanya mendorong dan support, tetapi memberikan pendampingan dari hulu ke hilir—dari aspek produksi, perizinan, sertifikasi, hingga pemasaran digital dan ekspor,” ujar Reni.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait