Permintaan maaf pun dilayangkan secara terbuka kepada pengurus partai, khususnya kepada Ibu Anisa yang diketahui bertanggung jawab atas fasilitas markas tersebut. “Kami sebagai panitia bertanggung jawab penuh dan mohon maaf atas insiden yang terjadi,” ucap salah satu tokoh masyarakat.
Setelah beberapa menit kejar-kejaran dan manuver dramatis, sapi tersebut akhirnya berhasil dikendalikan dan disembelih sesuai prosedur syariat. Tak ada korban luka serius, namun kejadian ini jadi pembicaraan hangat warga dan mengingatkan bahwa di balik ritual kurban, selalu ada risiko yang tak bisa diprediksi—terutama ketika ritual bertemu realitas urban.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait