Film Gowok Viral, Ternyata Gowok adalah Kamasutra Jawa dalam Budaya Kuno!

Avirista Midada
Tradisi kuno Jawa bernama Gowok kembali menarik perhatian publik setelah diangkat ke layar lebar oleh sutradara Hanung Bramantyo. Foto: istimewa

Latif menyebutkan bahwa praktik ini berkembang di wilayah pedalaman Jawa Tengah, seperti Temanggung, Banyumas, dan Cilacap. 

Tradisi Gowok hidup di masa penjajahan Belanda hingga awal kemerdekaan, lalu mulai memudar seiring dengan meningkatnya pengaruh agama serta akses masyarakat terhadap informasi yang lebih luas.

“Tradisi ini diperkirakan muncul sekitar awal 1900-an hingga tahun 1950-an. Kemerosotannya terjadi seiring dengan penyebaran Islam yang masif dan makin terbukanya masyarakat terhadap informasi dari luar,” jelas Latif, yang juga mengajar di Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Mas Said Surakarta.

Menurutnya, pada masa itu, masyarakat pedalaman memiliki keterbatasan dalam akses informasi dan dakwah agama. 

Meski sebagian besar sudah memeluk agama, pemahaman mereka terhadap ajaran syariat masih terbatas, berbeda dengan masyarakat pesisir utara Jawa yang lebih terbuka secara sosial dan budaya.

“Fenomena seperti ini hanya ditemukan di wilayah pedalaman, seperti daerah Ngapak Banyumasan, Temanggung, dan bagian dalam Cilacap. Ini adalah fenomena sosial lokal, bukan praktik yang meluas hingga ke daerah pesisir selatan yang lebih mudah dijangkau,” ujarnya.

Editor : Hasiholan Siahaan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network