JAKARTA, iNewsTangsel.id- Film “Seribu Bayang Purnama” yang diproduksi oleh Baraka Films mencoba untuk membuat gebrakan pertama kalinya dalam sejarah perfilman Indonesia dengan menghadirkan film layar lebar mengangkat problematika petani di pedesaan masa kini, yang mungkin tidak banyak diketahui oleh masyarakat perkotaan.
Film yamg dikemas ringan ini hadir sebagai sarana edukasi dan juga alternatif untuk memahami pentingnya bidang pertanian bagi bangsa Indonesia yang juga berperan menjaga ketahanan pangan Negara.
Sutradara yang juga founder Baraka Films Yahdi Jamhur mengatakan keinginan membuat film Seribu Bayang Purnama, dipicu oleh tantangan dan dukungan penuh dari produser eksekutif film ini, Joao Mota penggiat pertanian alami dan sosok yang peduli dengan pertanian dan nasib petani Indonesia.
Yahdi Jamhur mengungkapkan bahwa awalnya Joao Mota datang membawa ide cerita, kisah sukses seorang petani muda di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berhasil memelopori Metode Tani Nusantara, sebuah metode pertanian alami yang mudah, murah dan sederhana.
Alhasil, dengan menerapkan metode ini, petani tidak perlu lagi bergantung kepada para rentenir dan pupuk pestisida pabrikan berbahan baku kimia yang harganya cukup mahal serta bisa menekan biaya pertanian hingga 80%.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait