Dia menambahkan, kolaborasi jadi modal penting untuk memberantas judol. Pendekatan yang menyentuh aspek emosional dan edukatif ini dianggap lebih efektif dalam menjangkau masyarakat yang sudah terbiasa hidup di era digital.
Semangat gotong-royong ini diharapkan bisa membentuk kesadaran digital kolektif yang mampu melindungi masyarakat dari jebakan judol.
“Dengan menyatukan kekuatan kreatif dan teknologi, kampanye ini menjadi contoh konkret bahwa pemberantasan judi online bukan hanya urusan pemerintah, tapi juga tanggung jawab bersama,” tutup Teguh.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait