PAMULANG, iNewsTangsel – Riwayat pendidikan Wakil Presiden RI terpilih, Gibran Rakabuming Raka, kembali mengundang sorotan publik. Kali ini, pakar hukum pengadaan barang dan jasa, Nandang Sutisna, memicu polemik dengan membandingkan peringkat institusi yang pernah ditempuh Gibran dengan kampus lokal, bahkan menyebut Universitas Pamulang (Unpam) di Tangerang Selatan (Tangsel) memiliki peringkat yang jauh lebih unggul daripada salah satu kampus Gibran di Singapura.
Melalui unggahan di media sosial di akun Threads-nya, Nandang secara spesifik menyoroti peringkat akademik dua institusi Gibran: MDIS (Management Development Institute of Singapore) dan University of Bradford di Inggris.
Perbandingan Peringkat Berdasarkan Webometrics
Berdasarkan data Webometrics Januari 2025 yang dikutip Nandang, perbandingan peringkat kampus Gibran dengan kampus-kampus Indonesia menunjukkan hasil yang menarik. MDIS, tempat Gibran menempuh pendidikan, berada di peringkat ke-9.000 dunia.
Namun kampus Universitas Pamulang (Unpam), memiliki reputasi yang jauh lebih baik, yakni berada di peringkat 5.000-an dunia.
"Kampus Gibran MDIS peringkatnya hampir 9.000 dunia, jauh di bawah Unpam yang berada di peringkat 5.000-an," tulis Nandang.
Sementara University of Bradford (Inggris) vs Top Kampus Lokal:
University of Bradford berada di peringkat 500-an dunia. Posisi ini disebut Nandang masih di bawah beberapa kampus ternama di Indonesia, seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Bandung (ITB), yang menempati peringkat 200-an dunia.
"University of Bradford sendiri peringkat 500-an, jauh di bawah UI, UGM dan ITB yang berada pada peringkat 200-an di dunia," jelasnya.
Meskipun perbandingan peringkat ini menuai beragam respons, Nandang menyampaikan pesan inti di balik analisanya: tidak selalu pendidikan di luar negeri lebih unggul dibandingkan dengan kampus lokal.
"Tidak selalu kampus luar itu lebih baik dibanding kampus lokal," tegasnya, menyoroti pentingnya transparansi dan objektivitas dalam menilai kualitas pendidikan formal seseorang.
Perdebatan ini kembali membuka diskusi di kalangan warganet mengenai relevansi peringkat kampus sebagai penentu tunggal kesuksesan, sekaligus menekankan pentingnya akuntabilitas akademik bagi figur publik.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait