Di tengah suasana haru dan peduli akan penderitaan sesama, panggung konser tak hanya menjadi tempat berbagi musik, tetapi juga ruang refleksi dan suara hati.
Musisi Tompi yang keluarga dan saudaranya di Aceh juga ikut terkena bencana dengan nada tegas dan kritis mengingatkan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi bencana untuk mencari keuntungan dengan menaikkan harga bahan pokok. “Tolong hatinya dibaik-baikin. Kalau bisa bantu, bantu. Jangan malah mempersulit,” ujarnya.
Hingga malam konser berakhir, total donasi yang masuk mencapai Rp 15.200.000.000. Donasi terbesar datang dari dukungan BUMN sebesar Rp 13 miliar, disusul kontribusi pribadi seperti Rp 1 miliar dari Achmad Sahroni, Rp 500 juta dari Tompi, Rp 100 juta dari Gabungan Artis dan Seniman Sunda, serta Rp 100 juta dari Judika.
Penyaluran bantuan dilakukan melalui jaringan Iluni UI yang langsung berada di wilayah terdampak untuk memastikan bantuan tepat sasaran, mengingat beberapa akses logistik dan jalur transportasi masih terputus.
Dukungan moral juga hadir dari pemerintah melalui Dirjen Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra, yang menilai konser ini sebagai bentuk nyata budaya gotong royong Indonesia.
“Acara ini menunjukkan bagaimana budaya tetap hidup melalui kolaborasi para seniman. Partisipasi masyarakat penting, karena solidaritas publik memiliki dampak yang berbeda dibanding hanya menjadi penonton,” ucapnya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait
