Total Korban Tewas Bencana Sumatra Capai Angka Mengerikan Nyaris Seribu Jiwa, Jutaan Mengungsi!

Aries
BNPB mengestimasi biaya pemulihan banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar mencapai Rp51,82 triliun, dan angkanya masih bisa bertambah seiring pendataan. (Foto: iNews TV)

JAKARTA, iNewsTangsel - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban jiwa akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra terus bertambah secara signifikan. Per Senin (8/12/2025) sore, total korban meninggal dunia di tiga provinsi (Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat) telah mencapai 961 jiwa.

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari, mengonfirmasi bahwa tim SAR gabungan berhasil menemukan 40 jenazah korban bencana tambahan pada hari ini. Penemuan ini membuat total korban meninggal bertambah dari data sebelumnya yang dirilis pada Minggu (7/12).

"Tim pencarian dan pertolongan yang dipimpin Basarnas, didukung tim gabungan itu berhasil menemukan 40 jenazah," kata Muhari dalam jumpa pers yang disiarkan YouTube BNPB.

Rincian penemuan jenazah pada hari ini menunjukkan Aceh mengalami penambahan tertinggi, yaitu 23 jenazah, sehingga total korban meninggal di Aceh kini mencapai 389 jiwa. Sementara itu, di Sumatra Utara, penambahan tercatat 9 jasad baru, menjadikan total 338 jiwa meninggal. Sumatra Barat juga bertambah 8 jenazah, dengan total korban meninggal kini berada di angka 234 jiwa.

Kabar baik datang dari data korban hilang yang menunjukkan penurunan signifikan setelah penemuan puluhan jenazah tersebut. BNPB mencatat total korban hilang berkurang dari 392 orang pada hari sebelumnya, menjadi 293 jiwa per hari ini. "Tentu saja tim gabungan di lapangan akan terus melakukan upaya semaksimal mungkin, seoptimal mungkin, agar jumlah korban yang saat ini masih hilang bisa kita minimalkan sedikit mungkin," ujar Muhari.

Situasi di posko pengungsian juga menunjukkan kondisi yang mengkhawatirkan dengan terjadinya lonjakan drastis pada jumlah penyintas yang harus mengungsi. Abdul Muhari menyebut adanya penambahan pengungsi di wilayah Aceh Timur dan Bener Meriah. Total pengungsi di tiga provinsi per hari ini telah mencapai 1.057.482 jiwa, melebihi angka 1 juta.

Lonjakan pengungsi ini otomatis meningkatkan beban tugas posko utama BNPB dalam memastikan kebutuhan dasar terpenuhi secara merata. Muhari menekankan bahwa tugas utama mereka saat ini adalah mengoptimalkan distribusi bantuan yang masuk ke seluruh lokasi pengungsian. "Ini tentu saja menjadi tugas kami di posko utama untuk tetap mengoptimalkan distribusi bantuan, bisa memenuhi kebutuhan dasar di pengungsian," katanya.

Selain korban jiwa, BNPB juga melaporkan kerugian material yang sangat besar, terutama pada fasilitas umum. Data menunjukkan sebanyak 4.200 orang terluka, dan ribuan infrastruktur publik mengalami kerusakan parah. Fasilitas vital yang rusak meliputi 1.300 fasilitas umum, 199 fasilitas kesehatan, dan 697 fasilitas pendidikan.

Kerusakan akibat bencana ini tidak hanya terbatas pada fasilitas publik, tetapi juga merambah ke sarana sosial dan konektivitas daerah. BNPB melaporkan 420 rumah ibadah rusak, 234 gedung atau kantor rusak, dan yang paling kritis adalah 405 jembatan yang terputus atau rusak. Kerusakan masif pada jembatan ini secara signifikan menghambat upaya distribusi logistik dan pemulihan pasca-bencana.

Editor : Aris

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network