Ditempat yang sama, Head of Product Management Midea Electronics Indonesia, Hendry Wijaya, menjelaskan bahwa AI yang digunakan bekerja secara lokal tanpa ketergantungan pada internet. “Teknologi ini kami rancang untuk tetap berfungsi dalam kondisi apa pun. Kompor tetap mampu mendeteksi risiko dan melakukan penyesuaian otomatis tanpa koneksi daring,” katanya.
Teknologi penyalaan cepat juga dikombinasikan dengan pemantauan AI sehingga kompor tahu kapan pengguna kerap mengalami kesulitan menyalakan api, kemudian mengoptimalkan aliran gas agar penyalaan lebih stabil dan konsisten.
Menurut Hendry, gabungan antara AI dan sensor presisi ini dirancang untuk meringankan beban pengguna. “Banyak keluarga yang multitasking di dapur. AI hadir untuk meminimalkan kelalaian manusia. Kompor akan terus mengawasi kondisi api, suhu, dan aliran gas selama proses memasak berlangsung,” ungkapnya.
Meski mengutamakan fitur keamanan, kompor AI ini tetap dirancang dengan tampilan modern. Warna gelap dan elemen metalik digunakan untuk menyesuaikan gaya dapur urban. Desain minimalisnya dipadukan dengan panel kontrol yang merespons sentuhan lebih halus dan cepat.
Hendry menambahkan bahwa desain saat ini bukan hanya persoalan estetika, tetapi juga bagaimana perangkat dapat mendukung pengalaman memasak. “Panel yang bersih dan datar memudahkan sistem AI membaca aktivitas memasak,” ujarnya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait
