JAKARTA, iNewsTangsel - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali mengumumkan update memilukan terkait korban banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, serta Sumatera Barat sejak akhir November lalu. Hingga Rabu pagi (10/12/2025) pukul 07.40 WIB, jumlah korban tewas tercatat mencapai 967 orang, menunjukkan peningkatan signifikan dari hari sebelumnya akibat proses evakuasi yang intensif.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa angka ini masih berpotensi berubah seiring temuan jenazah baru di area lumpuh. "Data ini terus di-update, dimutakhirkan dari setiap kabupaten atau kota di tiga provinsi yang dilakukan operasi pencarian dan pertolongan," ujar Abdul Muhari dalam konferensi pers virtual terbaru.
Selain korban jiwa, BNPB mencatat sebanyak 5.000 orang mengalami luka-luka berat akibat bencana dahsyat ini, sementara 262 jiwa masih dinyatakan hilang dan berjuang dicari di reruntuhan banjir. Lebih dari 850 ribu warga terpaksa mengungsi, meninggalkan rumah mereka yang porak-poranda di tengah cuaca ekstrem yang belum mereda sepenuhnya.
Dampak bencana meluas ke 52 kabupaten dan kota di tiga provinsi tersebut, dengan kerusakan mencakup 157 ribu rumah, 498 jembatan, serta 1.200 fasilitas umum yang hancur lebur. Sebanyak 584 sekolah juga rusak parah, mengganggu akses pendidikan bagi ribuan anak dan menambah beban pemulihan jangka panjang di wilayah Sumatera.
Di Aceh, provinsi paling parah terdampak, korban tewas mencapai 391 orang dengan 31 hilang dan 4.300 luka, sementara Sumatera Utara melaporkan 338 tewas, 138 hilang, serta 650 korban luka. Sumatera Barat tak kalah tragis dengan 238 jiwa tewas, 93 hilang, dan 113 luka, mencerminkan distribusi bencana yang merata dan memerlukan bantuan terkoordinasi dari pemerintah pusat.
Proses evakuasi dan pembersihan puing-puing terus digencarkan oleh BNPB bersama TNI-Polri, dengan harapan mengurangi angka korban hilang dan mencegah wabah penyakit di posko pengungsian. "Kami berharap dengan percepatan operasi pencarian, angka korban hilang bisa terus berkurang hingga minim," tambah Abdul Muhari.
Editor : Aris
Artikel Terkait
