Teknologi Melesat, Muncul Tantangan Masa Depan di Era AI

Elva
Peluncuran buku buku Generasi Emas 2045: Apa yang Membuat Kita Berbeda?, di Jakarta. Foto Elva

JAKARTA. iNewsTangsel.id - Perubahan teknologi yang cepat, dari otomasi hingga kecerdasan buatan (AI), menempatkan manusia sebagai penentu keberlanjutan bangsa. Kesadaran inilah yang menjadi dasar Indonesian International Education Foundation (IIEF) meluncurka buku Generasi Emas 2045: Apa yang Membuat Kita Berbeda?, di Jakarta, Rabu (10/12/2025). 

"Buku ini merupakan sebuah kompilasi gagasan lintas generasi mengenai masa depan sumber daya manusia (SDM) Indonesia di era digital, " kata Direktur IIEF, Diana Kartika. 

Dia, menjelaskan, isi buku ini merekam diskusi panjang dari berbagai kalangan, yang menilai bonus demografi tidak dapat menghasilkan lompatan ekonomi jika tidak dibarengi dengan pembenahan kualitas manusia.

"Adaptasi terhadap teknologi dinilai penting, tetapi karakter, etika, dan daya pikir kritis tetap menjadi fondasi yang tidak tergantikan mesin," ujarnya. 

Dia mengungkapkan, buku ini disusun oleh lebih dari 25 kontributor dari berbagai disiplin ilmu yang menggambarkan serangkaian tantangan yang kini dihadapi Indonesia. Di antaranya, ketimpangan akses pendidikan, kesenjangan talenta digital, hingga lemahnya jembatan antara kampus dan dunia industri. 

“Salah satu gagasan yang mengemuka adalah perlunya reformasi program magang agar mahasiswa tidak hanya belajar teori, namun memahami ritme kerja nyata,” imbuhnya. 

Menurut dia, rekomendasi yang diajukan meliputi standarisasi mentor, kurikulum magang yang terukur, dan evaluasi berbasis kompetensi. 

“Tujuannya sederhana, agar generasi muda tidak hanya terampil secara teknis, tapi mampu mengambil keputusan, memimpin, dan bertahan dalam pasar kerja yang terus berubah,” ucapnya. 

Dalam buku tersebut, lanjut dia, beberapa nilai yang dianggap menjadi kekuatan sosial Indonesia kembali disorot. Di antaranya gotong royong, ketahanan budaya, dan sensitivitas sosial. Karakter-karakter ini dinilai sebagai pembeda utama yang harus dijaga di tengah digitalisasi.

“Keberhasilan memanfaatkan AI tidak hanya bergantung pada seberapa cepat teknologi diadopsi, tetapi pada kemampuan bangsa menyiapkan manusianya, baik melalui pendidikan, pelatihan keterampilan baru, maupun penguatan karakter sejak dini,” ulasnya. 

Sementara itu, Komisioner Komnas Perempuan yang juga salah satu kontributor Bahrul Fuad menambahkan, karya ini sebagai upaya melihat masa depan bangsa dengan jernih, tidak hanya dari sudut ancaman teknologi, tetapi peluang kemajuan manusia.

“Karena buku ini menghadirkan anyaman optimisme tentang Indonesia di tengah hiruk pikuk distorsi informasi. Sehingga bisa menjadi jendela baru bagi pembaca,” ujarnya.

Editor : Elva Setyaningrum

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network