PAMULANG, iNewsTangsel.id - Suasana bahagia bercampur haru terasa kental saat wisuda angkatan ke-27 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Mursyidiyyah di Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) pada Sabtu, 20 Mei 2023.
Bahagia karena anak-anak, sebanyak 85 siswa-siswi telah menyelesaikan pendidikannya di tingkat dasar. Mereka belajar dan memahami apa yang diterangkan guru, namun pada masa pandemi Covid-19 situasi menjadi berubah.
Sekian lamanya waktu mereka belajar di sekolah dan harus berganti menjadi belajar online semakin kompleks beban yang mereka pikul.
Pandemi Covid-19 membuat mereka harus segera bisa beradaptasi dengan pola pembelajaran yang baru, yang selama ini mereka tidak pernah alami.
Selain suasana bahagia, perasaan emosi, perasaan haru pun menyelimuti, terutama sekali dirasakan para guru, kepala sekolah dan siswa-siswi.
Selama 6 tahun mereka bersama, tentu telah terbangun dan terbentuk hubungan emosional yang kental antara siswa dengan siswa, antara siswa dengan guru.
Para siswa menangis ini bukan direkayasa atau dibuat-buat. Mereka masih polos, dan perasaan haru mereka pun terluapkan begitu saja saat itu. Bahagia bercampur haru memang sangat terasa.
Kepala MI Al Mursyidiyyah, Hj Murdati S.Ag dalam sambutannya pun menyampaikan suasana hatinya termasuk juga para guru.
"Ibu bangga dengan anak anak sekalian yang selama ini sudah mampu berprestasi, ibu minta prestasi terus dijaga, " kata dia.
Prestasi kalian, kata dia, karena berkat rahmat Allah Ta'ala. Sementara belajar sebagai upaya dan ikhtiar.
Dalam satu sesi acara tampak jelas sejumlah guru meneteskan air mata dan menghelanya dengan tisue. Begitupun dengan para siswa-siswi. Air mata mereka tampak menetes di kedua belah pipinya. Air mata itu sebagai bentuk mereka sesungguhnya mencintai dan menyayangi para guru seluruhnya.
Hilma Asma Shabrina perwakilan dari 85 siswa- siswi dipercaya memberikan sambutan pun mengungkapkan isi hati dia dan teman-temannya.
"Sering sekali kami membuat para bapak ibu guru kecewa, membuat mereka sedih, tetapi lebih banyak mereka tersenyum untuk kami," tutur Hilma.
"Pukul 7 pagi mereka menyambut kami dengan senyuman dan semangat pagi yang mereka tularkan membuat kami bersemangat untuk belajar saat itu, wajahnya penuh dengan keteduhan sebagaimana orang tua di rumah," ungkapnya.
"Rasanya tak akan pernah cukup ucapan terima kasih kami sampaikan, dibandingkan ilmu yang telah bapak dan ibu guru berikan. Hanya doa yang bisa kami panjakan. Semoga Allah senantiasa memberikan kebaikan buat bapak dan ibu guru," sebut Hilma.
Wisuda sejatinya adalah sebagai cara siswa-siswi pamit kepada para seluruh guru untuk meninggalkan MI Al Mursyidiyyah dengan cara yang sopan dan santun.
Mereka memohon pamit untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Mereka pamit bukan berarti melupakan jasa-jasa para guru. Sementara sebagai guru pun ikhlas melepas para siswa.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta