TANGERANG SELATAN, iNewsTangsel.id - Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kota Tangerang Selatan (Disperkimta Tangsel) melakukan penataan jalan dan drainase di wilayah RW 09 Kelurahan Jombang, Ciputat yang dinilai kumuh.
"Daerah ini memang dari dulu selalu tergenang maka kami sepakat dengan warga sekitar untuk menaikan level jalan tersebut," kata Kepala Disperkimta Kota Tangsel, Aries Kurniawan, Sabtu (12/8/2023).
Semula kondisi wilayah di kelurahan Jombang RT 03 RW 08 memiliki sistem drainase di bawah permukaan jalan utama yang kecil.
Jadi, para warga melalui RT dan RW meminta penanganan lokasi tersebut.
"Maka dari itu kami menangani lokasi tersebut, dikarenakan lokasi tersebut dengan existing di bawah elevasi, maka kami melaksanakan untuk penanganan salurannya ditinggikan," ujarnya.
Aries Kurniawan berharap air buangan dapat mengalir ke saluran utama dengan tidak terjadi genangan air.
"Level permukaan jalan sudah kami ukur dan disepakati RT, RW, BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat), dan warga setempat bahwa (permukaan jalan) tidak akan melebihi level lantai rumah sekitar," ucapnya.
Disperkimta Tangsel juga melakukan penataan drainase seperti kondisi existing di RT 08 RW 09, dan pembuang drainase utama di RT 03 RW 09.
Penataan drainase di lokasi tersebut akibat kondisi saluran awal berada di bawah saluran sekunder atau limpasan.
Dengan begitu Aries Kurniawan bersama pelaksana berusaha mengukur elevasi lokasi tersebut dengan kemiringan 2% untuk pasangan U-Ditch.
"Kemudian untuk pasangan jalannya kita akan sesuaikan dengan ketinggian U-Ditch, maka ada pengurukan leveling agar lebar jalan bisa seperti kondisi semula," ujarnya.
Bahkan, Disperkimta Tangsel meninggikan saluran supaya air dari saluran rumah warga bisa tersalurkan ke saluran utama.
Penataan jalan dan drainase ditargetkan sesuai kontrak selama 180 hari.
"Selanjutnya di atas agregat akan dilakukan paving tiga dimensi. Ini penataan sekalian penanganan titik-titik banjir lingkungan," ujarnya.
Protes Penataan Lingkungan
Ketua RW 09, Rohman bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Tangsel yang telah melakukan penataan di lingkungannya.
"Saya mewakili warga mengucapkan terima kasih sama pemerintah yang telah peduli sama lingkungan dan rata-rata semua merasa puas," ujarnya.
Dia menampik protes dilakukan warga terkait penataan lingkungan oleh Pemkot Tangsel.
Bahkan, warganya sangat mendukung dan merasa terbantu dengan mengucapkan terima kasih.
"Sementara ini kemarin hujan banjir sekarang sudah gak naik ke rumah saya. Jadi sepengetahuan saya yang saya ketemu lingkungan yang kena jalan itu ga ada yang mengeluh," tuturnya.
Sejak pembangunan ini genangan air sudah tak terjadi lagi.
Dulu tanah masih luas yang berubah sekarang area bertambah jadi sempit, karena terdapat pembangunan-pembangunan rumah.
"Karena ini pusat pembuangan air RT 16 RW 16, RW 4 RW 8. Jadi memang ini tumpuan, pembuangan air, dari 4 RW sedangkan di sininya sempit dari relnya itu," ujarnya.
Sebelumnya, genangan terjadi parah terutama di RT 04.
"Bukan parah lagi, kan sekarang ga abis pikir kalau kita lihat sekarang nih antara saung kan sampai segini. Tingginya 2 meter, tapi ketika hujan rata tuh jalan sama rel, makanya kalau kita sekarang ga masuk di akal, masa iya air naik ya tapi kenyataannya emang naik itu," tuturnya.
Rohman mengaku perlahan permasalahan itu berkurang. Bahkan, turap akan dibangun pemerintah.
"Ada rencana pembuatan dua tandon itu, tapi sampai sekarang belum dimulai kerjaannya itu. Ada dua rencananya akan diluruskan tembus ke Setu Parigi, tapi sekarang udah agak mending, ga terlalu ini. Ya kita belum tahu karena ujiannya yang tahunan itu yang lima tahunan itu kita belum tahu, nanti ya kita ujinya di situ, kalau memang di situ udah ini ya, tapi sekarang," ucapnya.
Editor : Mochamad Ade Maulidin