Puluhan Karyawan Binatu di Tangerang, Memohon Agar Perusahaan Membayar Gaji Mereka Segera

"Pada bulan Desember gaji baru dibayar setengahnya, dan untuk bulan Januari kami baru bekerja 15 hari, gajinya juga belum dibayar sampai sekarang. Karena itu kami berharap agar perusahaan bisa membayarnya," harap Adi.
Di samping itu, selain telat membayar gaji, ditemukan fakta bahwa perusahaan besar ini yang melayani klien hotel berbintang dan pabrik-pabrik besar di kawasan Jakarta Barat dan Tengerang ternyata selama ini menggunakan gas elpiji subsidi 3 kg untuk memproses pakaian di mesin-mesin mereka. Padahal gas elpiji subsidi 3 kg harusnya hanya diperuntukkan untuk rakyat miskin.
Berdasarkan pantauan wartawan memang terlihat gas elpiji 3 Kg dikirim menggunakan motor ke perusahaan laundry tersebut. Dan karyawannya pun membenarkannya.
"Bener di perusahaan laundry ini memakai gas elpiji 3kg, kami sebagai karyawan ngikut aja. Kalo ternyata itu melanggar saya gak tahu. Apalagi selama saya bekerja aman-aman aja," tutur seorang karyawan sambil mengoperasikan mesin cuci.
Sebenarnya sudah sekian lama praktik penggunaam gas elpiji 3 kilo di laundry hotel ini tercium oleh warga, namun warga mengaku selama ini tidak ada tindakan tegas dari aparat terkait.
Editor : Hasiholan Siahaan