get app
inews
Aa Read Next : Hari ini Tradisi Seba Baduy, 40 Ribu Pengunjung Ditargetkan Hadir ke Rangkasbitung

Kisah Daryaman, Tukang Gorengan Raih Gelar Doktor di UIN Bandung Bermodalkan Tekad  dan Kerja Keras

Senin, 22 April 2024 | 10:34 WIB
header img
Daryaman, penjual gorengan yang sukses meraih gelar doktor di UIN Sunan Gunung Djati. Foto: Ist

Dengan ketekunan yang dimilikinya, Daryaman kembali menyisihkan uang sebesar Rp 30.000 dari penjualan gorengan untuk mendaftar program S3 di UIN Bandung pada tahun 2020.

"Pada saat itu, atas dorongan dari pengasuh dan rektor UID Ciamis untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia di UID, akhirnya saya mendapat restu untuk melanjutkan program S3 saya. Alhamdulillah, pada tanggal 6 Februari 2024, saya berhasil melakukan sidang terbuka dan meraih gelar doktor dari UIN Bandung dengan biaya mandiri," ujarnya.

Gorengan buatan Daryaman sudah menjadi langganan bagi warga Ciamis ketika malam tiba. Iin Marlina (54 tahun) mengatakan bahwa gorengan buatan Daryaman bisa dibeli dengan harga yang sangat terjangkau. Bahkan sebelumnya, Iin tidak menyangka bahwa pedagang gorengan tersebut adalah seorang doktor dan juga seorang dosen.

"Saya sudah menjadi pelanggan tetap selama dua bulan terakhir, karena harganya yang cukup terjangkau bagi kami yang hidup sederhana. Awalnya, saya tidak tahu bahwa penjual ini adalah seorang doktor, tetapi setelah melihat spanduk di dalam warungnya, ternyata benar bahwa Bapak Daryaman ini adalah seorang dosen di UID Ciamis," kata Iin Marlina.

Sementara itu, Rektor Universitas Islam Darussalam (UID) Ciamis, N Hani Herlina, merasa bangga memiliki seorang dosen yang memiliki semangat tinggi dalam menyelesaikan pendidikannya. Menurutnya, Daryaman adalah dosen yang sangat dekat dengan para mahasiswa.

"Luat biasa sekali, kami dari keluarga besar UID Ciamis sangat bangga dan apa yang dilakukan oleh Pak Daryaman menjadi contoh yang baik bagi masyarakat, khususnya para mahasiswa di lingkungan kampus. Karena Pak Daryaman bisa mengatur waktunya dengan baik antara keluarga, mengajar sebagai dosen, dan berjualan gorengan," ujarnya.

Meskipun sibuk menjadi dosen, Daryaman tetap akan terus berjualan gorengan meskipun harus mengurangi jam kerjanya. Gorengan yang dijual dengan harga Rp500 per satuannya ini mampu menghasilkan omzet antara Rp5.000.000 hingga Rp10.000.000 per bulan. Bahkan, pada malam takbiran, Daryaman bisa menghabiskan 20 kilogram adonan, dua kali lipat dari jumlah biasanya.
 

Editor : Sazili Mustofa

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut