get app
inews
Aa Read Next : Sekjen DPD RI Rahman Hadi Melepas 96 P3K Diklat Latsar Ke Rindam Jaya

Kerjasama Grup RS Siloam dengan NUS Yong Loo Lin School of Medicine dan Mochtar Riady Institute

Jum'at, 26 April 2024 | 08:53 WIB
header img
(Ki-ka)dr. Grace Frelita Indradjaja, M.M (Medical Managing Director Siloam Hospitals Group), Prof. Roger Foo (Vice-Dean (Research), National University of Singapore Yong Loo Lin School of Medicine), Prof. Irawan Yusuf, MD, PhD (President of Mochtar Riady Institute of Nanotechnology)

TANGERANG, iNewsTangsel.id -Grup RS Siloam, National University of Singapore (NUS) Yong Loo Lin School of Medicine, dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN) menjalin kerjasama strategis untuk memajukan penelitian klinis penyakit kardiovaskular (CVD) di Indonesia. Kerjasama ini semakin memperkuat visi Rumah Sakit Siloam untuk menjadi destinasi pilihan terpercaya dalam pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan, dan penelitian kelas dunia yang holistik.
 
Kemitraan strategis ini akan berfokus pada kolaborasi penelitian antara NUS Medicine, MRIN, dan Siloam dalam bidang penyakit kardiovaskular dan perawatan kardiologi lainnya yang melibatkan stem cell, untuk memberikan kontribusi pada masa depan kedokteran seperti genetika dan pengobatan presisi. Kolaborasi ini akan bermanfaat bagi para pihak yang terlibat dalam berbagai bidang kolaborasi, termasuk proyek penelitian bersama di bidang kedokteran molekuler, genetika dan ilmu kesehatan; pertukaran informasi ilmiah, akademis, dan teknis serta materi akademis; dan/atau kolaborasi dalam pertukaran pengetahuan dan teknologi.

Kemitraan ini juga akan memungkinkan Siloam, MRIN, dan NUS Medicine untuk menjadi mitra penelitian kolaboratif. Staf dan mahasiswa dari semua pihak dipersilakan untuk berkunjung, berdiskusi dan berpartisipasi dalam kegiatan penelitian dan pengembangan bersama, seminar dan konferensi. Selain itu, staf MRIN akan mendapatkan pelatihan di tempat di kampus NUS Medicine sebelum melakukan penelitian yang berkaitan dengan penyakit kardiovaskular dan penyakit kardiologi lainnya.

Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian di Asia pada tahun 2019, menyebabkan 10,8 juta kematian atau sekitar 35% dari total kematian di Asia. Di Indonesia, menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian paling umum pada tahun 2018, sementara risiko penyakit kardiovaskular di Indonesia adalah yang tertinggi ketiga di ASEAN, setelah Laos dan Filipina. Perbedaan mendasar dari setiap individu dapat mempengaruhi perkembangan penyakit dan respon pengobatan.

Perbedaan ini dapat bervariasi antar individu, garis keturunan, dan populasi geografis. Sebagai contoh, orang Asia Selatan memiliki beban penyakit kardiovaskular aterosklerotik yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok etnis lainnya. 

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Berita iNews Tangsel di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut