JAKARTA, iNewsTangsel - Eddy Raya Samsuri, Bupati Kabupaten Barito Selatan 2017-2022 berencana merenovasi situs budaya Patahu Buhai Bapa Laut Bulan di Tumbang Sei Purun, Desa Sei Jaya kecamatan Dusun Hilir Barito Selatan.
Ihwal rencananya itu, Eddy meminta dukungan dari Pemkab Barito Selatan dan Pemprov Kalimantan Tengah agar terlaksana dengan baik.
“Baik dari Bapak Pj Bupati Kabupaten Barito Selatan, Bapak Gubernur Kalimantan Tengah dan juga para donatur simpatisan perusahaan serta para Ormas yang bersedia membantu jalannya rencana kegiatan ini,” kata Eddy Raya Samsuri dalam keterangannya, Selasa (7/5/2024).
Eddy juga meminta elemen masyarakat, para tokoh pemuda, adat, dan tokoh masyarakat terutama ahli waris yang ada di Desa Sei Jaya, serta dukungan penuh dari Damang Kepala Adat Kec Dusun Hilir Yusep T Aceng, menjalankan tugas dan fungsinya untuk melestarikan, pengembangan nilai-nilai budaya adat istiadat berdasarkan Perda Nomor 16 Tahun 2008 Tentang Kelembagaan Adat di Kalimatan Tengah.
“Kami berencana untuk membentuk tim pelaksana kegiatan ritual pembangunan dan renovasi kawasan situs budaya balai karamat raja patahu Buhai Bapalaut Bulan di Tumbang Sei Purun Bulau, Desa Sei Jaya Kecamatan Dusun Hilir Kabupaten Barito Selatan Tahun 2024-2025,” ujar Eddy.
Situs budaya tersebut menurut Eddy merupakan warisan sejarah dari masa lampau. Di kawasan Muara Sei Purun Bulau terdapat sebuah bangunan mini yakni Balai Karamat Raja yang dibuat untuk tempat petilasan oleh salah satu leluhur suku Dayak Ngaju disebut dengan Patahu bernama Buhai Bapa Laut Bulan.
“Tempat ini juga untuk bahajat atau bernasar, jadi sebagai rasa syukur dan terima kasih dibuatlah bangunan Balai Karamat Raja Buhai Bapalaut Bulan,” kata Ketua DPP Golkar Kabupaten Barito Selatan itu.
Patahu pada 1960-an didirikan oleh seorang tokoh adat di Desa Sei Jaya yaitu Damang Simma dan Pelda Roman Tueng yang merupakan seorang Tentara Nasional Indonesia.
“Hal ini juga merupakan salah satu penghormatan kepada nilai-nilai dan norma adat istiadat dan budaya serta kearifan lokal, Suku Dayak Ngaju yang mendiami Desa Sei Jaya,” terang Eddy.
Atas dasar kepedulian dan bentuk keprihatinan terhadap situs budaya yang kurang mendapat perhatian, Eddy mengajak para generasi muda juga turut ambil bagian. Terlebih, kondisinyasaat ini sudah lapuk dimakan usia.
Editor : Hasiholan Siahaan