CIPUTAT, iNewsTangsel.id - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara resmi memulai pelaksanaan pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Ilmu Kesehatan di Kampus II UIN Jakarta, Rabu (05/06/2024) lalu.
Pembangunan gedung yang diproyeksikan menelan biaya investasi Rp 57 miliar ini ditarget selesai tahun 2024 ini agar bisa segera digunakan sivitas akademika dalam proses belajar dan risetnya.
Peresmian pelaksanaan pembangunan sendiri ditandai dengan prosesi groundbreaking yang dipimpin langsung Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar M.A. Ph.D. Selain para pimpinan UIN Jakarta lainnya, prosesi groundbreaking dihadiri sejumlah pejabat Kementerian Agama RI seperti Kordinator Perencanaan Kemenag RI Ida Noor Qosim dan Koordinator Sarana Prasarana PTKI M. Syarif Hidayatullah.
Dalam sambutannya, Rektor Asep Jahar menyampaikan apresiasi atas dukungan Kementerian Agama RI sehingga UIN Jakarta mendapatkan dukungan dalam mengembangkan sarana prasarana belajar para mahasiswa. ”Terimakasih kepada Kemenag RI atas dukungannya bagi UIN Jakarta sehingga kampus ini dapat melanjutkan pembangunan gedung maupun sarana prasarana lainnya,” ujarnya.
UIN Jakarta sendiri, jelasnya, amat membutuhkan fasilitas infrastruktur, terutama Gedung Laboratorium. "Evaluasi lembaga akreditasi SIIN saat melakukan visitasi akreditasi 4 Podi Fakultas Sains dan Teknologi beberapa waktu lalu menjelaskan kekurangan UIN Jakarta. Salahsatunya laboratorium riset," tambahnya.
Untuk pengembangan fakultas berbasis sains, tuturnya, lembaga akreditasi internasional ASIIN merekomendasikan penguatan laboratorium. ”Ada dua jenis laboratorium, untuk pembelajaran dan untuk riset. Laboratorium untuk riset ini masih memerlukan penguatan,” imbuhnya.
Lebih jauh, Rektor berharap agar pembangunan Gedung Laboratorium dapat berjalan lancar. "Kami berharap pembangunan gedung laboratorium ini berjalan lancar dan selesai tepat waktu," katanya.
"Fasilitas ini diharapkan dapat mendukung proses belajar dan riset mahasiswa serta dosen Fakultas Ilmu Kesehatan. Juga mahasiswa lain di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta," tambahnya lagi.
Panitia menyebutkan pembangunan Gedung SBSN Laboratorium Fakultas Ilmu Kesehatan ini mendapat dukungan investasi pembangunan gedung dari SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) sebesar Rp48.5 juta. Selain itu, investasi juga berasal dari penyertaan Modal BLU UIN Jakarta Rp 8.5 miliar.
Gedung laboratorium yang direncanakan memiliki lima lantai ini dijadwalkan selesai pada akhir tahun ini, sehingga dapat digunakan pada tahun ajaran mendatang oleh para mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama, Kordinator Perencanaan dari Biro Perencanaan Kementerian Agama RI Ida Noor Qosim mengungkapkan, pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan bagian dari dukungan Kementerian Agama RI dalam mendorong PTKI melalui penguatan sarana prasarana. Salahsatunya dengan pemanfaatan dana SBSN sebagai sumber pembiayaan utama.
"Ini tentunya bisa menambah ketersediaan sarana prasarana dalam mensejajarkan diri dengan perguruan tinggi nasional. Tren perkembangan UIN Jakarta cukup tinggi, minat tinggi, tentu harus didukung," ungkapnya.
Kordinator Sarana Prasarana PTKIN Kementerian Agama RI, M. Syarif Hidayatullah, mengungkapkan selamat atas progres pengerjaan Gedung Laboratorium Fikes UIN Jakarta. Dia berharap pembangunan gedung bisa menopang kebutuhan riset dan pembelajaran mahasiswa.
"Sesuai pesan dari Pak Dirjen Pendis dan Pak Direktur PTKI agar kita sama-sama mengawal pelaksanaan pembangunan tepat waktu. Yang punya otoritas untuk selalu mengawasi," tambahnya.
Editor : Hasiholan Siahaan