get app
inews
Aa Read Next : Peduli Lingkungan, Pelindo Tanam 25.600 Batang Mangrove di Desa Lontar Banten

Airin : Provinsi Banten Berpotensi Besar Raih Economic Spillover dari Keberadaan IKN

Jum'at, 14 Juni 2024 | 12:31 WIB
header img
Menurut Airin, membangun kolaborasi yang efektif antara pemangku kepentingan pemerintah, dunia usaha, dan pendidikan, termasuk perguruan tinggi negeri (PTN) merupakan kunci untuk mencapai kemajuan bersama.

Banten, iNewsTangsel.id - Airin Rachmi Diany, calon gubernur Banten menyatakan bahwa Provinsi Banten memiliki potensi besar untuk meraih manfaat ekonomi dari keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN). Apalagi, Banten berbatasan langsung dengan Daerah Khusus Jakarta (DKJ), dan wilayah Tangerang Raya yang merupakan daerah aglomerasi, sehingga menciptakan perekonomian yang kompetitif dan berkelanjutan.

Airin mengungkapkan, Provinsi Banten memiliki potensi besar untuk maju melalui dampak ekonomi dari Daerah Khusus Jakarta. Sekarang sudah ada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi DKJ, yang mencakup aglomerasi wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan," ujar Airin kepada wartawan pada Jumat (14/6/2026).

Menurut Airin, Provinsi Banten memiliki beragam potensi yang harus dimaksimalkan, mulai dari letak strategis sebagai gerbang lalu lintas perdagangan dan pelayaran, hingga kekayaan sumber daya alam seperti kehutanan, kelautan, dan destinasi wisata alam. Banten, yang berbatasan langsung dengan DKJ, juga potensial untuk pengembangan kawasan industri.

Airin menyebutkan bahwa Banten memiliki 15 destinasi wisata pesisir dan 8 spot diving unggulan. Bahkan, nilai ekonomi karbon dari mangrove mencapai sekitar Rp 8,8 miliar dan dari terumbu karang mencapai Rp 376 miliar per tahun.

Airin menyoroti tiga isu utama yang harus diselesaikan di Provinsi Banten: penurunan angka pengangguran, pemerataan infrastruktur, dan pengentasan kemiskinan. Untuk mengurangi pengangguran, diperlukan penambahan balai latihan kerja di Kabupaten Lebak dan Pandeglang serta optimalisasi sistem magang berbasis penempatan kerja.

"Mendorong para pemuda Banten untuk mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan kemajuan teknologi serta mengembangkan sekolah vokasi berbasis siap kerja dan siap usaha," ujarnya.

Airin juga menawarkan program Pijar Banten (Pemerataan Infrastruktur dan Wajah Baru Banten) untuk menangani isu pemerataan. "Peningkatan kualitas jalan dan pembangunan jalan poros desa terutama di wilayah selatan," katanya.

Terkait kemiskinan, Airin berencana meningkatkan capaian jaminan kesehatan nasional yang merata untuk masyarakat dan memberikan beasiswa pendidikan gratis bagi siswa di sekolah negeri maupun swasta serta yang melanjutkan ke perguruan tinggi.

Untuk mendorong ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan, Airin berencana mengembangkan destinasi wisata bahari dan desa wisata di Banten selatan dan barat.

"Saat ibu kota pindah ke Kalimantan, saya yakin kita bisa meningkatkan daya saing ekonomi dengan bekerja sama dan berkolaborasi, yang tentu saja bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat di Banten," tuturnya.

Dampak economic spillover ini juga disampaikan Airin saat menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional bertema 'Nasib Banten Pasca Perpindahan Ibu Kota Negara (IKN)', yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Banten di Pandeglang pada Senin (10/6/2024).

Menurut Airin, kolaborasi yang efektif antara pemerintah, dunia usaha, dan pendidikan, termasuk perguruan tinggi negeri (PTN), merupakan kunci untuk mencapai kemajuan bersama. "Yang paling penting adalah partisipasi dari masyarakat. Saya melihat banyak keinginan kuat dari masyarakat yang mencintai Provinsi Banten. Ini modal besar dalam mempercepat pembangunan Banten," ujarnya.

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut