Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyatakan bahwa kerja sama ini mencerminkan hubungan saling menguntungkan antara industri pasar modal dan industri perbankan. "Sinergi ini mendukung pengembangan dan pendalaman pasar serta peningkatan inklusi keuangan melalui penambahan jumlah investor di pasar modal Indonesia," ujar Inarno.
KSEI mencatat total investor di pasar modal Indonesia telah mencapai 13,07 juta Single Investor Identification (SID) per Juni 2024, dengan rata-rata penyelesaian transaksi harian sebesar Rp 12,3 triliun. Investor individu lokal mendominasi dengan 99% dari total investor. Sejak 2020, pertumbuhan investor rata-rata mencapai 38,7% per tahun.
Kerja sama ini diharapkan memberikan dampak positif bagi bank, dengan membuka peluang untuk meningkatkan jumlah nasabah dan rekening tabungan melalui pembukaan RDN. Sejak pertama kali dimulai pada 2000 dengan tiga bank untuk mendukung penerapan scripless trading, kini jumlah bank yang terlibat terus bertambah seiring dengan perkembangan pasar modal Indonesia.
Kerja sama yang diperbarui ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat infrastruktur dan ekosistem pasar modal, sekaligus mendorong pertumbuhan inklusi keuangan di Indonesia.
Editor : Hasiholan Siahaan