JAKARTA, iNewsTangsel.id - Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh pengembang properti di Indonesia adalah tingginya nilai aset yang dimiliki, namun tidak selalu diimbangi dengan ketersediaan kas yang cukup. Akibatnya, perputaran modal menjadi hambatan dalam memperluas pengembangan bisnis ke daerah strategis lainnya.
Pendapatan pengembang properti biasanya bersumber dari dua aspek utama:
1. Penjualan properti, seperti perumahan atau apartemen yang dirancang untuk dijual langsung.
2. Pendapatan berulang (recurring income), seperti sewa dari gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, atau mal.
Namun, tingginya nilai properti membatasi jumlah pembeli potensial yang mampu melakukan transaksi langsung. Abdullah Syarifuddin, pakar real estat dari Universitas Cornell, menekankan pentingnya solusi inovatif untuk mengatasi kendala perputaran modal ini.
“Skema Real Estate Investment Trust (REIT) modern menawarkan solusi bagi pengembang untuk menjual sebagian aset tanpa kehilangan manfaat ekonomi dari properti tersebut,” ujar Abdullah dalam wawancara pada Rabu (22/1).
Editor : Hasiholan Siahaan