Tidak hanya di Jerman, CCTV mulai meluas di tahun 1960-an hingga ke Inggris dan seluruh benua Eropa. Amerika, Jepang, Korea dan China kemudian menyusul dgn banyak memproduksi perangkat CCTV dgn berbagai spesifikasinya.
Perkembangan teknologi juga sangat mempengaruhi teknologi CCTV ini, mulai dari Resolusi dan Jenis kemampuan kamera yang dipakai, sistem perekaman yang digunakan hingga teknologi pemantauan / pendistribusiannya, meski sifatnya masih "terbatas" namun secara de facto saat ini CCTV bahkan sudah bisa diakses secara eemote dari tempat yang sangat jauh sekalipun menggunakan teknologi satelit dan-atau Internet. Sifat inilah yang sekarang bisa dikatakan kalau CCTV sudah tidak benar2 "tertutup" lagi yg dibawah akan diuraikan detailnya.
Awalnya digunakan Kamera jenis SD (Standard Definition) beresolusi rendah bahkan hitam putih, kini rata-rata kamera CCTV sudah 4K/5K atau HD (High Definition) yang mendukung kualitas tinggi CCD (Charge Couple Device)-nya bahkan dilengkapi sensor Inframerah bahkan sensor panas untuk saat cahaya minim sekalipun sebagaimana yang digunakan oleh pasukan tempur modern.
Tidak heran saat ini kamera-kamera CCTV yang dijual rata-rata sudah resolusi tinggi bahkan dilengkapi sarana penyimpan data internal (menggunakan Micro-SD) tersendiri dan mendukung koneksi Wireless, mulai Wi-Fi hingga Seluler dgn Slot SIM-Card bawaan didalamnya.
Perangkat perekamnyapun sudah sangat berkembang, dari awalnya digunakan pita kaset video jenis Betamax, VHS (Video Home System), V8, S-VHS, VHS-C, dsb kini rata2 sudah digunakan DVR (Digital Video Recorder) dgn media perekam Harddisk berkapasitas mulai 500GB hingga 4TB (TeraByte). DVR ini juga dilengkapi Colokan USB, Micro-SD, Serial, LAN, WiFi hingga HDMI utk perluasan koneksi lainnya, misalnya guna pembuatan Backup, Monitor External, Mouse, sambungan LAN (Lokal Area Network), Jaringan Internet dan sebagainya .
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta