JAKARTA, iNewsTangsel.id - Cagub DKI Jakarta Ridwan Kamil (RK) bertemu dengan mantan Gubernur DKI Jakarta 2007-2012 Fauzi Bowo di kawasan Perkampungan Budaya Betawi, Setu Babakan, Jakarta Selatan, Rabu (4/8/2024).
RK menegaskan kedatangannya kali ini untuk mempelajari budaya dan pemerintahan Jakarta dari Fauzi Bowo atau yang akrab disapa Foke.
"Belajar yang paling baik tentunya adalah kepada para gubernur terdahulu, salah satunya bang Foke yang mempunyai pengalaman luar biasa," ucap RK.
Lokasi pertemuan di Setu Babakan dipilih karena sebagai tempat pusat budaya Betawi dan juga memperkenalkan danau Setu Babakan serta kuliner Betawi. Pada kesempatan itu, RK menyampaikan memiliki program Gerakan Membangun Budaya Betawi (Gerbang Betawi).
"Nanti tentu menjadi pengetahuan bagaimana konsep dari kita namanya Gerbang Betawi akan diterjemahkan lebih komprehensif, lebih menyeluruh sehingga Jakarta global layaknya Hongkong, Singapura tapi kebudayaan sebagai pembeda identitas tetap tidak terhapuskansupaya orang punya orisinalitas," tambahnya.
RK mengaku banyak menyerap informasi dari Foke meliputi pengelolaan visi Jakarta yang nantinya akan menjadi pusat perekonomian setelah ibu kota dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Menurutnya, Jakarta masih menjadi pusat peradaban.
Ridwan Kamil Akui Ada Tantangan Berat Menjadi Gubernur Jakarta Nanti
"Sebagai kurator IKN saya paham, butuh 20-30 tahun untuk Nusantara menjadi kota sesungguhnya. Maka dalam rentang itu Jakarta masih menjadi pusat segalanya, pusat peradaban, dan lain-lain," katanya.
RK mendapatkan wejangan dari Foke untuk amanah sebagai pemimpin. Selain itu, jika terpilih nanti RK harus mampu menyelesaikan permasalahan masyarakat Jakarta seperti banjir dan kemacetan.
Dalam kesempatan yang sama Foke mengaku sudah memiliki kewajiban untuk memberikan informasi mengenai DKI Jakarta berasal dari pengalamannya kepada setiap calon gubernur DKI Jakarta.
"Kewajiban saya untuk memberikan informasi sebanyak mungkin mengenai sejarah kota Jakarta, mengenai infrastruktur yang ada di Jakarta, mengenai sosial budayanya, mengenai sosial kemasyarakatannya, ekonominya, dan lain sebagainya," tutupnya.
Editor : Hasiholan Siahaan