JAKARTA, iNewsTangsel.id - Bank Mandiri membuktikan diri sebagai salah satu pelopor transformasi digital di industri perbankan Indonesia, tidak hanya dengan meningkatkan jumlah nasabah, tetapi juga dengan memperkuat keamanan siber yang semakin kompleks. Dengan aplikasi Livin by Mandiri, Bank Mandiri kini meraih pendapatan harian hingga Rp8 miliar, serta mencatat 26 juta pengguna terdaftar hingga tahun ini.
Vice President Digital Retail Banking Bank Mandiri, Harry Sofri Putranda, menjelaskan bahwa transformasi digital yang dilakukan sejak 2021 bukan sekadar meningkatkan kemudahan layanan bagi nasabah, tetapi juga memastikan keamanan perbankan digital yang sangat ketat. Harry mengibaratkan sistem keamanan Bank Mandiri sebagai "benteng pertahanan digital" yang dilengkapi dengan berbagai lapisan untuk melindungi nasabah dari serangan siber.
"Kami telah membentuk tim khusus untuk memantau dan mencegah serangan siber. Ibarat rumah, kami sudah siapkan satpam, anjing penjaga, pagar, CCTV, hingga sniper untuk menangani ancaman digital," ungkap Harry dalam acara Media Briefing di Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Transformasi digital ini tak hanya mengutamakan keamanan, tetapi juga memudahkan nasabah. Proses pembukaan rekening yang sebelumnya memakan waktu berhari-hari, kini dapat diselesaikan dalam 15 menit melalui aplikasi Livin by Mandiri. Ini mencerminkan perubahan signifikan dalam layanan perbankan yang lebih cepat, aman, dan mudah diakses dari mana saja.
Keberhasilan transformasi digital ini tak lepas dari strategi berbasis lima prinsip yang diterapkan Bank Mandiri, mulai dari peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia, hingga pengembangan kanal distribusi yang meliputi Livin by Mandiri untuk individu, Kopra by Mandiri untuk korporasi, dan Livin Merchant untuk UMKM.
Sementara itu, ekonom senior Fithra Faisal Hastiadi dari FEB UI menggarisbawahi pentingnya literasi keuangan di tengah berkembangnya teknologi perbankan digital. Ia menyoroti meningkatnya inklusi keuangan melalui layanan digital, namun mengingatkan akan risiko pinjaman online yang masih menjerat banyak masyarakat. "Tantangan terbesar saat ini adalah literasi keuangan. Meski akses ke layanan keuangan semakin mudah, kita harus memastikan masyarakat memahami risiko dan cara bijak mengelola keuangan mereka," ujar Fithra.
Bank Mandiri kini menatap masa depan dengan optimisme, memperluas ekosistem digital dan memperkokoh fondasi teknologinya, sekaligus menjaga keamanan siber sebagai prioritas utama. Dengan kombinasi antara inovasi dan proteksi, Bank Mandiri terus bergerak menuju visi perbankan yang inklusif dan berkelanjutan di era digital.
Editor : Hasiholan Siahaan