JAKARTA, iNewsTangsel.id - Melewati tahun ketiga setelah penggabungan, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo sukses meraih kinerja positif dan konsisten, baik kinerja operasional maupun kinerja keuangan. Pencapaian tersebut mendapatkan apresiasi dari Desty Arlaini, Asisten Deputi Bidang Jasa Logistik Kementerian BUMN, dalam sambutannya dalam Pelindo Forum yang merupakan rangkaian acara Peringatan Hari Pelindo, 30 September 2024, baru-baru ini.
"Saya apresiasi tinggi dengan apa yang sudah dilakukan Pelindo selama 3 tahun. Terutama pasca merger ini, bisa diibaratkan setelah merger disahkan, tidak ada masa untuk healing sejenak, karena memang semua paham, merger itu bukan tujuan akhir kita. Merger adalah titik awal kita untuk melakukan transformasi dan yang namanya transformasi tidak pernah ada kata akhirnya," ujar Desty, Jumat (4/10/2024).
Desty juga menambahkan dalam 3 tahun merger, aset Pelindo tembus menjadi Rp 123 Triliun. Pelindo secara konsisten melaksanakan implementasi Inisiatif Strategis. Melalui program-program transformasi yang konsisten dilakukan oleh Pelindo seperti standardidasi operasi, digitalisasi, optimalisasi, pemurnian bisnis serta inisiatif strategis lainnya yang dilaksanakan secara konsisten, berhasil membuat Pelindo mendapatkan kinerja positif yang diantaranya dihasilkan dari penciptaan value creation senilai Rp4,89 triliun atau 81% dari target 2025. Diharapkan program transformasi Pelindo selanjutnya memfokuskan pada pertumbuhan yang sifatnya jangka panjang.
Arif Suhartono Direktur Utama Pelindo juga menyampaikan bahwa setelah melakukan transformasi, produktivitas Pelindo semakin meningkat. Pertumbuhan perusahaan tersebut juga beriringan dengan peningkatan ekspektasi customer terhadap Pelindo.
"Sekali lagi saya ulangi terus bahwa kita itu adalah perusahaan berbasis layanan, sehingga fokus kita adalah memperbaiki kualitas layanan. Kita sudah membangun sebesar ini dan sekarang dalam mindset kita adalah how to maximize dan how to optimize. Saya harapkan Pelindo tetap melakukan inovasi dan improvisasi," kata Arif.
Editor : Hasiholan Siahaan