“Kolaborasi ini sudah berjalan beberapa bulan. Kami telah melakukan penandaan jalan, seperti zebra cross dan garis putus-putus, yang merupakan hasil kerja sama antara Tangsel dan Provinsi,” ujar Marthalena.
“Akan ada skenario sementara dari Suka Bakti Dua, yang mengarah satu jalur ke Suka Bakti Satu, dengan pengalihan arus lalu lintas,” jelasnya.
Marthalena juga menambahkan bahwa ada sekitar 30 persimpangan serupa yang menjadi titik kemacetan di Kota Tangsel.
Kendala utama dalam penanganan titik-titik kemacetan ini adalah tidak adanya penambahan infrastruktur untuk meningkatkan kapasitas persimpangan. Masyarakat diharapkan mendukung upaya ini, dan jika setuju, pihaknya akan melibatkan masyarakat setempat.
“Masalahnya adalah terbatasnya infrastruktur. Tidak ada penambahan ruang atau peningkatan kapasitas persimpangan,” pungkasnya.
Mahasiswa magang: Vico Julian Morris.
Editor : Hasiholan Siahaan