JAKARTA, iNewsTangsel.id - PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM), sebagai salah satu subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero), terus berkomitmen melakukan perbaikan berkelanjutan dalam pelayanannya. Salah satu langkah yang tengah dijalankan adalah program Transformasi Pelayanan Kapal.
“Sebagai perusahaan penyedia jasa, tujuan kami adalah memberikan layanan prima bagi seluruh pengguna jasa. Oleh karena itu, kami terus berupaya melakukan transformasi di seluruh lini bisnis utama. Salah satu program prioritas kami saat ini adalah transformasi pelayanan kapal,” ujar Direktur SDM dan Umum SPJM, Rachmat Prayogi, dalam keterangannya, Minggu (8/12/2024).
Menurut Rachmat, penerapan perencanaan dan kontrol yang terintegrasi harus didukung dengan pemenuhan kebutuhan SDM seperti Planer dan Operator Radio. Hal ini juga disertai peningkatan kompetensi melalui pelatihan bersertifikasi seperti ORU, SMCO, dan GMDSS sesuai regulasi yang berlaku.
“Untuk memenuhi kebutuhan SDM, kami melakukan pengayaan pengalaman dengan mengalihtugaskan pekerja dari satu unit bisnis ke unit bisnis lainnya. Langkah ini bertujuan untuk mencapai program enrichment,” jelasnya.
Ia menambahkan, pengalihtugasan pekerja ini diharapkan dapat membangkitkan semangat kerja baru dan menciptakan SDM yang multitalenta serta berpengalaman di berbagai bidang.
Lebih lanjut, Rachmat menjelaskan bahwa pengalihtugasan pekerja juga disertai dengan program onboarding, yang meliputi penyegaran pengetahuan terkait profil perusahaan dan pembaruan bisnis SPJM, pembekalan mengenai program perencanaan dan kontrol, serta pemahaman mendalam tentang tugas dan tanggung jawab operator radio. Langkah ini bertujuan untuk memastikan pemahaman standar operasi pelayanan kapal yang terintegrasi.
Selain itu, peserta juga akan mendapatkan pelatihan keterampilan komunikasi dalam bahasa Inggris, mengingat banyaknya kapal asing yang dilayani. SPJM juga berencana melakukan ekspansi regional dan bersaing di tingkat global, sehingga kemampuan bahasa internasional menjadi kebutuhan penting.
“SPJM terus memperhatikan pemetaan talenta dan pola karir pekerja melalui program pengembangan diri berupa sertifikasi dan pelatihan untuk mendukung kompetensi yang menunjang karir mereka,” ungkap Rachmat.
“Pengalihtugasan ini juga membuka peluang pengembangan karir bagi awak kapal. Setelah menjadi operator radio, mereka memiliki peluang untuk menjadi perencana, dan ke depannya kesempatan karir lain akan terbuka berdasarkan hasil evaluasi kinerja masing-masing,” tutupnya.
Editor : Hasiholan Siahaan