get app
inews
Aa Text
Read Next : Tingkat Golput Tinggi: 454 Ribu Warga Tangsel Tidak Gunakan Hak Pilih di Pilkada 2024

Startup Deep Tech Indonesia Masuk Top-100 Perusahaan Paling Inovatif di EWC 2024

Minggu, 08 Desember 2024 | 14:42 WIB
header img
Ravelware adalah perusahaan pertama di Indonesia yang berhasil memproduksi graphene dari bahan baku limbah plastik dan batok kelapa

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Startup teknologi mendalam (deep tech) asal Indonesia, Ravelware Technology Indonesia, berhasil menembus daftar Top-100 Entrepreneurship World Cup (EWC) 2024. EWC merupakan salah satu kompetisi startup teknologi terbesar di dunia yang mencakup berbagai kategori inovasi, dengan lebih dari 16.400 startup dari 151 negara berpartisipasi tahun ini.

CEO dan Founder Ravelware, Randy Budi Wicaksono, menyatakan bahwa seluruh peserta melewati proses seleksi ketat selama enam bulan. Kesuksesan Ravelware menembus Top-100 finalis pada acara puncak kompetisi pitch yang diadakan di Riyadh, Arab Saudi, pada 5-9 November lalu, menjadi bukti bahwa inovasi teknologi mendalam karya anak bangsa mampu bersaing di tingkat internasional.

"Kami tidak hanya mendorong batas-batas ilmu pengetahuan, tetapi juga menciptakan standar baru untuk masa depan yang berkelanjutan di teknologi hijau global. Sebagai satu-satunya perwakilan dari Indonesia, kami dengan bangga mengibarkan bendera Merah Putih," kata Randy di Jakarta, Minggu (8/12/2024).

Randy menjelaskan bahwa Ravelware adalah perusahaan pertama di Indonesia yang berhasil memproduksi graphene dari bahan baku limbah plastik dan batok kelapa. Produksi ini menggunakan mesin canggih hasil pengembangan sendiri. Graphene dikenal sebagai "wonder material" karena sifatnya yang sangat ringan, kuat, konduktif, dan sensitif. Material ini membawa harapan besar untuk inovasi teknologi masa depan.

“Dari graphene yang dihasilkan dalam bentuk bubuk, cairan, dan padat, teknologi kami mampu mengoptimalkan reaksi mekanis dan fisika sehingga mencapai tingkat kecepatan produksi 30 persen lebih tinggi dibandingkan metode Chemical Vapor Deposition (CVD) yang umum digunakan saat ini,” jelasnya.

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut