get app
inews
Aa Text
Read Next : Airlangga Hartarto: Pagar Laut di Tangerang bukan Bagian dari Proyek Giant Sea Wall

Manajemen Klarifikasi Polemik Publik: PSN dan PIK 2 adalah Hal Berbeda

Senin, 27 Januari 2025 | 09:46 WIB
header img
Lahan yang digunakan untuk proyek PSN adalah milik negara, bukan lahan produktif warga. Hal ini perlu digarisbawahi agar tidak terjadi kesalahpahaman. foto istimewa

TANGERANG, iNewsTangsel.id - Perwakilan manajemen PIK 2 akhirnya memberikan tanggapan terkait polemik publik mengenai rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengevaluasi Proyek Strategis Nasional (PSN).

Toni, perwakilan manajemen PIK 2, menjelaskan bahwa pembangunan PSN dilakukan di atas kawasan hutan lindung mangrove seluas kurang lebih 1.800 hektar, berbeda dengan pengembangan yang dilakukan di wilayah PIK 2. “Total luas PSN berada di 1.800 hektar. Jadi, kami tegaskan bahwa PSN dan PIK 2 adalah dua hal yang berbeda,” kata Toni dalam keterangannya, Senin (27/1/2025).

Ia juga menjelaskan bahwa PSN dicanangkan oleh pemerintah sebagai bagian dari program rehabilitasi dan peningkatan sektor pariwisata nasional. Proyek ini sepenuhnya didukung oleh investasi swasta. “Investasi PSN sepenuhnya berasal dari pihak swasta, dalam hal ini kami (Agung Sedayu Group). Mengacu pada Permenko Nomor 6 Tahun 2024, ada 223 PSN yang ditetapkan pemerintah, dan sekitar 49 di antaranya dikelola sepenuhnya oleh swasta tanpa menggunakan dana APBN,” ungkap Toni.

Toni juga menegaskan bahwa pembangunan PSN dilakukan dengan perencanaan matang dan tidak mengambil lahan produktif milik warga, seperti yang dispekulasikan di masyarakat. “Lahan yang digunakan untuk proyek PSN adalah milik negara, bukan lahan produktif warga. Hal ini perlu digarisbawahi agar tidak terjadi kesalahpahaman,” tegasnya.

Ia juga memastikan bahwa proyek ini tidak merusak ekosistem mangrove, melainkan merevitalisasi dan memperluas area mangrove dari 91 hektar menjadi 515 hektar. “PSN ini tidak merusak mangrove yang ada. Justru kami merevitalisasi dan menambah luasannya,” tambahnya.

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut