get app
inews
Aa Text
Read Next : Smelter Nikel Terbaik dengan Energi Bersih Siap Beroperasi di Kolaka

Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Pemerintah Dorong Hilirisasi Nikel

Rabu, 26 Februari 2025 | 18:41 WIB
header img
Pemerintah menetapkan smelter RKEF Rectangular dan pabrik HPAL milik Ceria sebagai Proyek Strategis Nasional.

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Pemerintah terus mendorong program hilirisasi nikel sebagai bagian dari strategi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen sebagaimana diamanatkan dalam Asta Cita.

Salah satu yang sedang diperkuat oleh pemerintah yakni dukungan dari perbankan nasional untuk mendanai proyek smelter di tanah air.

Presiden Prabowo Subianto secara resmi telah meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara pada Senin, 24 Februari 2025, di Istana Kepresidenan, Jakarta. Nantinya, Danantara akan berfokus pada sektor hilirisasi mineral hingga pembangunan pusat data kecerdasan buatan.

Prabowo mengungkap akan mengalokasikan gelombang pertama investasi di Danantara senilai US$ 20 miliar untuk sekitar 20 proyek strategis nasional.

“Kurang lebih 20 proyek strategis bernilai miliaran dolar akan difokuskan pada hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, pembangunan pusat data kecerdasan buatan, kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, akuakultur, serta energi terbarukan,” kata Prabowo dalam pidato peresmian Danantara.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tri Winarno mengungkapkan bahwa di Indonesia sudah ada satu fasilitas pemurnian atau smelter nikel yang mendapat dukungan pembiayaan dari perbankan nasional.

Smelter tersebut ialah milik PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria Group) yang menggunakan pendanaan dari PT Bank Mandiri Tbk. Fasilitas pemurnian tersebut seyogianya dapat menjadi contoh bagi perbankan lain agar mau membiayai proyek hilirisasi.

"Sudah ada, setahu saya smelter nikel milik Ceria Group yang menggunakan pendanaan dari beberapa bank," ujarnya Rabu (26/2/2925).

Adapun, Ceria Nugraha Indotama merupakan perusahaan pertambangan nikel terintegrasi yang beroperasi di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara dengan luas Wilayah Izin Usaha Pertambangan mencapai 6.785 hektare.

Pada 2019, Ceria memulai komitmen untuk agenda hilirisasi lewat peletakan batu pertama smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) Rectangular. Lalu pada 2020, pemerintah menetapkan smelter RKEF Rectangular dan pabrik HPAL milik Ceria sebagai Proyek Strategis Nasional.

Dua tahun setelahnya, tepatnya pada 2022, Ceria memperoleh dukungan kredit sindikasi fasilitas term loan pembiayaan dari sejumlah perbankan. Pembiayaan itu dipimpin oleh Bank Mandiri dengan anggota Bank Jabar Banten (BJB) dan Bank Sulawesi Selatan Barat (Bank Sulselbar). Dalam perjanjian pembiayaan sindikasi itu, Ceria mendapat total pendanaan US$277,69 juta dalam bentuk fasilitas term loan untuk mendukung pembangunan dan operasional pabrik smelter feronikel RKEF line 1 dan fasilitas pendukungnya di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Posisi strategis proyek smelter milik Ceria Group jadi salah satu pertimbangan perbankan nasional untuk menyalurkan kredit. Perusahaan tersebut juga tercatat berhasil meningkatkan kontribusi kepada negara dalam hal berbagai jenis pajak untuk pemerintah pusat maupun daerah, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), hingga royalti.

Direktur Operasional PT Ceria Nugraha Indotama Yusram Rantesalu mengungkapkan kontribusi pajak yang disetor perusahaan kepada negara tercatat mengalami kenaikan 147%, dari Rp150 miliar menjadi lebih dari Rp300 miliar.

"Hal ini menegaskan peran perusahaan dalam mendukung pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat lokal. Peran Ceria juga sangat berdampak dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat Kecamatan Wolo dengan tidak adanya tingkat miskin ekstrem," ujar Yusram.

 

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut