Jemaah Haji dan Umroh dari Kalangan Lansia Meningkat, Perlunya Perlindungan Terhadap ISPA

Dalam kesempatan sama, Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof. Dr. Tjandra Yoga menambahkan bahwa RSV ditemukan sebagai salah satu infeksi saluran pernapasan selama haji tahunan, dan untuk mencegahnya kini sudah ada rekomendasi vaksin RSV.
Dia menjelaskan di Saudi Arabia vaksin ini menjadi program imunisasi nasional untuk penduduk berusia 60 tahun ke atas. Di Indonesia, PDPI telah mengeluarkan panduan penatalaksanaan penyakit paru dan pernapasan bagi petugas kesehatan Haji dan Umrah. Sedangkan untuk pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti lansia, dapat menularkan virus sampai dengan 4 minggu.
“Karena itu, PDPI mengeluarkan Panduan Penatalaksanaan Penyakit Paru dan Pernafasan bagi Petugas Kesehatan Haji dan Umrah yang mencantumkan rekomendasi vaksinasi untuk meningokokus, influenza, pneumokokus dan RSV (Respiratory Syncytial Virus),” tuturnya.
Menurutnya, vaksinasi ini memberikan perlindungan bagi para jemaah, contohnya selama dalam pesawat, jemaah menjadi rentan tertular virus karena berada di dalam ruangan tertutup lebih dari 8 jam.
Infeksi RSV dapat menular dan menyebar dengan mudah di mana satu orang yang terinfeksi biasanya menginfeksi tiga orang lainnya, dan sebagian besar individu yang terinfeksi dapat menularkan dalam jangka waktu 3-8 hari.
Editor : Hasiholan Siahaan