Jemaah Haji dan Umroh dari Kalangan Lansia Meningkat, Perlunya Perlindungan Terhadap ISPA

Meskipun RSV kerapkali dikaitkan sebagai penyakit anak-anak. Sedangkan pada golongan lansia, kekebalan tubuh mulai menurun, sehingga lansia juga rentan terhadap infeksi RSV.
Menurut studi yang dilakukan pada negara berpendapatan tinggi diperkirakan 470.000 individu yang berusia ?60 tahun di rawat inap dan sekitar 30.000 individu meninggal di rumah akibat infeksi RSV.
Sedangkan di Asia Tenggara diperkirakan terdapat 24,5 juta kasus ISPA karena RSV dalam jangka waktu tahun pada orang dewasa ?60 tahun, dan secara khusus di Indonesia diperkirakan terdapat 9,788,487 kasus ISPA RSV.
Saat ini, RSV telah dikaitkan dengan beban penyakit yang tinggi, terutama pada lansia. Selain itu, Lansia dengan kondisi tertentu seperti gagal jantung kongestif (Congestive Heart Failure), asma, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) memiliki risiko rawat inap, berkembang jadi pneumonia, bahkan tingkat kematian yang lebih tinggi jika terinfeksi RSV.
Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (PERDOKHI) Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie mengatakan, kelompok peserta dengan usia di atas 60 tahun umumnya mengalami Penurunan Kekebalan Terkait Usia (ARDI) yang membuatnya semakin rentan terhadap infeksi penyakit, salah satunya RSV.
“Mengingat tingginya angka morbiditas dan mortalitas terkait infeksi RSV pada kelompok dewasa usia lanjut, sangat penting bagi kita untuk memprioritaskan vaksinasi terutama pada individu dalam populasi berisiko tinggi, termasuk mereka yang sudah lansia dan memiliki kondisi medis kronis,” tegasnya.
Presiden Direktur GlaxoSmithKline (GSK) Indonesia, Manish Kumar Munot menekankan bahwa pihaknya terus berkomitmen mengembangkan akses pada obat dan vaksin inovatif untuk memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat yang terus berkembang untuk membangun masa depan masyarakat Indonesia yang lebih sehat.
Dia mengungkapkan pihaknya pun memahami betapa pentingnya momen haji dan umrah bagi sebagian besar penduduk Indonesia, sehingga melalui kerjasama dengan pemerintah, asosiasi medis, dan juga tenaga kesehatan.
“Kami akan terus berupaya melindungi mereka dalam menjalani momen penting yang telah lama ditunggu oleh sebagian besar umat Islam dan membangun kesadaran akan pentingnya pencegahan penyakit melalui vaksinasi,” tandasnya.
Selain itu, kami memiliki upaya berkelanjutan termasuk media sosial AyoKitaVaksin dan microsite CegahRSV. “Kami juga mendorong masyarakat untuk berdiskusi dengan tenaga kesehatan untuk menentukan tindakan pencegahan yang diperlukan untuk kebutuhan spesifik masing- masing individu.”tutupnya.
Editor : Hasiholan Siahaan