MUI Catat Ada Peningkatan Lonjakan Mualaf di Tangsel Periode Januari-Maret 2025

CIPUTAT, iNewsTangsel - Muallaf Center Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat adanya peningkatan signifikan dalam jumlah orang yang memutuskan untuk memeluk Islam.
Tren ini terlihat sejak awal tahun 2025 hingga bulan Maret, dengan lonjakan yang cukup drastis dibandingkan tahun sebelumnya, Selasa (10/3/2025).
Ketua Muallaf Center MUI Kota Tangsel, Ustad Aep Saepudin, mengungkapkan bahwa sepanjang Januari hingga Maret 2025, sebanyak 38 orang telah berikrar syahadat dan resmi memeluk Islam.
Menurut Ustad Aep, angka ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan total 95 orang yang menjadi mualaf sepanjang tahun 2024.
“Terhitung sejak Januari hingga Maret 2025, terdapat 38 orang yang masuk Islam dan telah berikrar dengan membaca dua kalimat syahadat. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan,” ujar Ustad Aep Saepudin.
Fenomena ini tidak hanya melibatkan warga lokal, tetapi juga masyarakat dari berbagai negara. Beberapa di antaranya berasal dari Jerman, Korea, Rusia, Tiongkok, serta negara lainnya.
Selain itu, ada juga terdapat beberapa warga dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Depok, Bogor, dan Tangerang.
“Cukup beragam seseorang yang ingin memeluk Islam. Mereka datang bukan hanya dari berbagai wilayah di Indonesia, tetapi juga lintas negara. Biasanya, mereka datang diantar oleh teman atau saudara yang sudah lebih dahulu mengenal Islam,” imbuhnya.
Bahkan, tidak sedikit yang berikrar syahadat bersama dengan keluarganya, termasuk pasangan suami istri dan anak-anak mereka.
Alasan mereka memilih Islam pun beragam, mulai dari persyaratan untuk menikah dengan pasangan Muslim hingga mendapatkan pencerahan dari hati mereka sendiri.
Setiap individu yang memutuskan untuk masuk Islam memiliki latar belakang dan alasan tersendiri. Ada yang tertarik karena kekaguman terhadap ajaran Islam, ada pula yang mendapatkan hidayah melalui pengalaman sehari-hari.
“Beberapa dari mereka mendapat hidayah karena melihat ibadah umat Islam yang begitu khusyuk dan disiplin. Ada juga yang tergerak hatinya setelah sering mendengar adzan, hingga akhirnya memutuskan untuk bersyahadat,” jelas Ustad Aep.
Salah satu contoh menarik adalah seorang pramugari yang sering mengantar jamaah haji. Dalam perjalanannya, ia banyak berinteraksi dengan para jamaah dan menyaksikan langsung bagaimana Islam dijalankan dalam keseharian mereka. Pengalaman ini akhirnya menggugah hatinya untuk memeluk Islam.
“Jalan hidayah bisa datang dari mana saja, dan itu adalah kuasa Allah SWT. Ada yang mendapat ketenangan setelah sering mendengarkan salawat, ada juga yang merasa Islam sebagai agama yang paling logis dan sesuai dengan akalnya,” tambahnya.
Bagi mereka yang baru saja masuk Islam, Muallaf Center MUI Kota Tangsel selalu memberikan pendampingan agar mereka bisa menjalankan ajaran Islam dengan baik. Proses belajar dilakukan secara bertahap, dimulai dari memahami cara bersuci, salat, puasa, dan ibadah lainnya.
“Setiap kali membimbing syahadat, kami selalu berpesan agar mereka terus belajar, meskipun pelan-pelan. Bisa belajar dari teman, saudara, buku, atau lebih baik lagi jika dibimbing langsung oleh guru atau kiyai,” tutupnya.
Fenomena peningkatan jumlah mualaf ini menjadi bukti bahwa Islam terus berkembang dan diminati oleh banyak orang dari berbagai latar belakang.
Dengan adanya pendampingan yang baik, para mualaf diharapkan dapat menjalankan kehidupan sebagai Muslim dengan lebih mudah dan istiqamah.
Editor : Aris