Kasus Kekerasan Wartawan Libatkan Ajudan TNI Polri, Akademisi: Tidak Cukup Minta Maaf Harus Dicopot

Insiden pertama tercatat pada 27 Februari 2025, ketika ajudan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto diduga mengancam wartawan Kompas.com, Adhyasta Dirgantara.
Serangkaian teror berikutnya menimpa wartawan Tempo, Francisca Christy Rosana (Cica), yang menerima paket kepala babi pada 19 Maret dan bangkai tikus tiga hari kemudian. Tak hanya Cica, lima penyiar podcast Bocor Alus yang bekerja dengannya juga mendapat ancaman serupa.
Namun, yang paling mengerikan terjadi pada 22 Maret 2025, ketika seorang jurnalis perempuan berinisial J menjadi korban femisida yang diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI AL. Kejadian ini langsung menuai kecaman luas karena memperlihatkan bahwa kekerasan terhadap jurnalis telah mencapai titik ekstrem.
Setelah itu, pada 4 April 2025, wartawan berinisial SW ditemukan meninggal secara misterius di Hotel D’Paragon, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menilai ada sejumlah kejanggalan dalam kematian ini yang perlu diselidiki secara serius.
Terakhir, pada 5 April 2025, sekelompok wartawan di Semarang menjadi korban pemukulan dan ancaman oleh ajudan Kapolri, yang semakin menegaskan pentingnya perlindungan terhadap profesi jurnalis.
Editor : Hasiholan Siahaan