Pro Kontra Terkait Study Tour, Jadi Titik Balik Penguatan Wisata Edukatif Indonesia

JAKARTA,iNewsTangsel.id- Di tengah maraknya perdebatan publik pro kontra terkait larangan study tour, diperlukan regulasi yang jelas dan kolaborasi lintas sektor.
Hal itu perlu menjadi perhatian demi menciptakan ekosistem wisata edukatif yang aman, inklusif, dan berdampak positif.
Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, menegaskan, pemerintah tidak berfokus pada pelarangan, melainkan tengah menyusun pedoman wisata edukasi yang menjamin keamanan dan keselamatan siswa serta memperkuat nilai pembelajaran sehingga perjalanan wisata edukasinya menjadi bermanfaat.
“Kita ingin kegiatan ini berdampak nyata, bukan hanya jalan-jalan. Ini investasi pendidikan dan karakter. jangan sampai anak-anak kehilangan kesempatan belajar langsung dari lingkungan,” tegasnya dalam diskusi Ngoprek (Ngobrolin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), bertema “Dilarang atau Diatur? Mencari Titik Temu Antara Study Tour dan Masa Depan Pariwisata”, di Jakarta, Rabu (15/6/2025).
Pada kesempatan yang sama, Deputi Industri dan Investasi Kemenpar, Rizki Handayani Mustafa mengaku, jika selama ini memang belum ada regulasi nasional sebagai peluang untuk membentuk sistem edutrip yang bertanggung jawab.
“Ini bisa jadi blessing in disguise. Untuk itu, kita harus dorong model yang edukatif dan aman,” ungkapnya.
Editor : Hasiholan Siahaan