Korupsi Kian Merajalela, PGI Ajak Umat Bangkit Melawan

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) mengajak semua elemen masyarakat, khususnya umat beriman, untuk tidak tinggal diam terhadap korupsi. Bagi PGI, melawan korupsi bukan hanya urusan hukum atau teknis pemerintahan, tetapi panggilan moral dan spiritual yang tidak bisa ditunda.
Ketua Umum PGI, Pendeta Jacklevyn Frits Manuputty, menegaskan bahwa pendidikan antikorupsi, keterlibatan warga dalam pengawasan, dan keberanian moral untuk bersuara harus terus didorong di lingkungan masing-masing. “Korupsi merusak akar keadaban kita sebagai bangsa. Maka kita semua, termasuk gereja, harus ambil bagian aktif dalam melawannya,” ujarnya di Jakarta, Senin (19/5/2025).
PGI juga mengajak lembaga-lembaga keagamaan lintas iman untuk membangun solidaritas moral bersama. Menurut PGI, korupsi adalah musuh semua agama, karena bertentangan dengan nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan kemanusiaan.
“Kerja sama lintas agama penting untuk membentuk barisan moral bersama. Koalisi antikorupsi berbasis keimanan bisa menjadi kekuatan besar untuk mendesak perubahan di semua level,” tambah Pendeta Jacky.
Melalui tema Sidang Raya PGI ke-XVIII, “Hiduplah Sebagai Terang yang Membuahkan Kebaikan, Keadilan, dan Kebenaran” (Efesus 5:8b–9), PGI mengingatkan gereja-gereja agar tetap menjadi suara profetik di tengah krisis. Bukan sekadar hadir, tapi bersuara dan menggugat ketidakadilan.
“Diam bukan pilihan. Kita diajak untuk terus menjadi terang, bersuara saat banyak orang memilih bungkam,” tegasnya.
Bagi PGI, perjuangan melawan korupsi adalah bagian dari kesaksian iman dan tanggung jawab terhadap masa depan bangsa yang lebih bersih dan beradab, ujar Pendeta Jacky.
Editor : Hasiholan Siahaan