Mata Minus Anak Bisa Dicegah, Asal Dideteksi Sejak Dini

Salah satu cerita datang dari Rini Herawaty, orang tua dari Missio (8), yang dulu punya minus -1.25 dan -1.00. Setelah menjalani terapi, penglihatan anaknya membaik hingga tak perlu lagi memakai kacamata ke sekolah. “Awalnya anak saya takut pakai lensanya. Tapi sekarang dia sendiri yang semangat, bahkan ingetin saya tiap malam,” ujar Rini.
Kasus seperti Missio menunjukkan bahwa solusi ada, asalkan ada kesadaran sejak dini. Karena jika dibiarkan, myopia bisa berkembang menjadi rabun berat yang berisiko menyebabkan gangguan serius, bahkan kebutaan.
Para ahli juga mengingatkan: pada tahun 2050, diperkirakan hampir separuh populasi dunia akan mengalami myopia. Maka langkah pencegahan sebaiknya dimulai dari sekarang.
“Yang paling penting bukan alat bantu, tapi kesadaran orang tua untuk rutin periksa mata anak,” tutup dr. Andri.
Editor : Hasiholan Siahaan