Chemistry Vanesha dan Bryan Perankan Cream dan K Dalam Film Tak Ingin Usai Disini

Akan tetapi, secara emosional dan psikologis, Cream digambarkan sebagai sosok yang terluka dan rapuh. Penonton kemudian akan menyadari bahwa semua keceriaan Cream hanyalah kedok dari luka yang mendalam.
“Cream nih kayak harus happy-happy di depan K dan teman-temannya padahal sebenernya dia juga rapuh. Di layer pertama dia harus terlihat sangat ceria, tapi di layer kedua dia harus terlihat kuat. Tapi di layer ketiga dan seterusnya, sebenernya dia tuh sakit banget, pilu banget,” kata Vanesha.
Dia mengungkapkan, salah satu scene yang paling berat untuk disampaikan adalah saat plot twist utama dalam film terungkap. Momen ini disebut Vanesha sebagai titik emosional tertinggi dalam perjalanan karakter Cream.“Dan mungkin ya scene yang susah untuk dideliver ada di plot twist tersebut,” katanya.
Dia pun menyebut adegan itu sangat menantang karena di satu sisi, ia harus merelakan tapi hatinya sangat mencintai K.
Meski saling mencintai, hubungan Cream dan K tidak pernah tersampaikan dengan jelas karena kondisi dan situasi yang rumit. Justru perpisahan menjadi akhir dari kisah yang penuh harapan, luka, dan keterikatan batin.
Untuk menggali karakter ini, Vanesha banyak dibimbing oleh Robert Ronny dan acting coach Rukman Rosadi. Ia menuturkan bahwa proses mendalami Cream dilakukan lewat pembacaan naskah secara mendetail.
“Aku percaya. Kalau aku mau memasukkan karakter Cream ini, harus diawali dengan aku mengerti dulu sebab-akibat kenapa Cream melakukan ini,” ujar aktris kelahiran 1999 itu.
Editor : Hasiholan Siahaan