Strategi Mixed Use Dongkrak Kinerja Paradise Indonesia di 2025

Chief Financial Officer INPP, Surina, menjelaskan bahwa pendapatan pada kuartal I 2025 tumbuh 9,1 persen (YoY) menjadi Rp286,4 miliar. Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh segmen perhotelan dan komersial. Pendapatan hotel tercatat naik 15,5 persen secara tahunan menjadi Rp130 miliar, sedangkan segmen komersial naik 9,8 persen menjadi Rp131,6 miliar.
“Recurring income perusahaan mengalami kenaikan tahunan sebesar 12,6 persen hingga akhir Maret. Pendapatan yang stabil ini menjadi fondasi utama pertumbuhan jangka panjang kami,” kata Surina.
Seiring dengan naiknya pendapatan, beban pokok perusahaan juga meningkat menjadi Rp98,99 miliar. Namun, laba bruto tetap tumbuh menjadi Rp187,40 miliar. Laba bersih bahkan melonjak 185,5 persen secara tahunan menjadi Rp382,4 miliar, sebagian besar karena kontribusi keuntungan investasi dari pelepasan saham di entitas asosiasi yang mencapai Rp515,3 miliar.
Secara historis, sejak 2022 INPP mencatatkan tren pemulihan setelah pandemi, dengan peningkatan pendapatan berkelanjutan di tahun 2023 dan 2024. Pendapatan berulang sebagian besar berasal dari proyek-proyek mixed use yang terus berkembang.
Tahun ini, perusahaan akan memfokuskan investasi pada penyelesaian proyek komersial dan ritel. Dari total belanja modal (capex), 56 persen dialokasikan untuk ritel, 36 persen untuk residensial, dan sisanya untuk sektor perhotelan. Saat ini, pendapatan berulang perusahaan didominasi oleh ritel sebesar 42 persen dan hotel sebesar 48 persen.
Editor : Hasiholan Siahaan