Dukung Pemerataan Akses Kesehatan Lewat Perilisan Ventilator Dräger Pertama Buatan Indonesia

Direktur Jenderal Kefarmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Dr. Dra. Lucia Rizka Andalucia, Apt, M.Pharm, MARS, mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan terus mendorong kerja sama dengan multipihak agar dapat memproduksi alat-alat kesehatan di dalam negeri, sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor alat kesehatan, dan mempercepat akses terhadap teknologi medis yang aman, inovatif dan berkualitas.
"Hari ini kita melihat ventilator dengan teknologi Jerman yang diluncurkan oleh Dräger Indonesia dan saya optimis peluncuran ini dapat membantu perluasan akses layanan kesehatan di Indonesia. Dengan demikian, kita bisa mencapai kemandirian alkes yang lebih kuat dan berkelanjutan.“ungkapnya.
Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia Faisol Riza menyampaikan, “Industri alat kesehatan memegang peran vital di Indonesia, tidak hanya sebagai penopang ketahanan sistem kesehatan nasional, tetapi juga sebagai bagian dari sektor industri mesin dan perlengkapan yang ditargetkan tumbuh rata-rata 6,7–7,7% per tahun pada periode 2025–2029. Kebutuhan alat kesehatan di dalam negeri diproyeksikan terus meningkat, didorong oleh pertumbuhan penduduk, dinamika epidemiologi, serta ekspansi fasilitas layanan kesehatan.
Dia mengungkapkan produk ventilator saat ini masih masuk ke dalam 10 besar alat kesehatan by value yang belum sepenuhnya dapat dipenuhi oleh produk dalam negeri. Nilai impor ventilator pada tahun 2024 mencapai 68,4 juta dollar dan naik 2 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini tentunya mengindikasikan tantangan besar kemandirian sektor kesehatan nasional yaitu dominasi produk impor yang masih tinggi.
Editor : Hasiholan Siahaan