Film Jodoh 3 Bujang Perjuangan Cinta Wujudkan Pernikahan Terbentur Sekat Budaya dan Status Sosial

Salah satu elemen budaya yang menjadi sorotan film ini adalah tradisi uang panai alias mahar dalam pernikahan adat Bugis-Makassar yang memiliki peran krusial dalam alur cerita.
Alih-alih mengkritik secara pedas, film "Jodoh 3 Bujang" justru menjelaskan bagaimana tradisi itu penting untuk dihayati maksud baiknya. Lebih lanjut, film ini juga menyoroti pentingnya kesadaran pernikahan, bukan sebuah paksaan.
"Pernikahan sehat itu harus dari kesadaran, bukan dari paksaan," ujar Maizura, mengisyaratkan bahwa alur cerita "Jodoh 3 Bujang" akan mengeksplorasi dinamika hubungan yang didasari oleh pilihan tulus dari hati pasangan.
Pesan kunci lain yang diusung yakni kebutuhan akan ruang komunikasi yang baik dalam setiap hubungan."Cinta harus berdampingan dengan ruang yang baik juga, ruang komunikasi yang baik juga dengan keluarga," jelasnya.
Hal ini menunjukkan bahwa filmnya nanti tidak hanya berfokus pada romansa semata, melainkan juga pada fondasi komunikasi yang sehat sebagai penopang utama sebuah ikatan.
Editor : Hasiholan Siahaan