get app
inews
Aa Text
Read Next : Gen Z Masuk Pasar Properti Menengah Atas, Permintaan Hunian Naik Tajam

Stabilnya Harga Rumah Jadi Sinyal Positif Sektor Properti 2025

Rabu, 18 Juni 2025 | 19:08 WIB
header img
Di segmen rumah mewah, Kota Bekasi dan Kota Bogor memimpin dengan kenaikan harga sewa masing-masing di atas 15% dan 12% secara kuartalan. (Foto: MPI).

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Di tengah perlambatan ekonomi dan tekanan daya beli masyarakat, sektor properti menunjukkan geliat yang relatif stabil, terutama di segmen menengah hingga atas. Data dari kuartal I 2025 memperlihatkan bahwa meski tantangan makroekonomi masih membayangi, permintaan terhadap hunian di sejumlah wilayah tetap tumbuh.

CEO dan Founder Pinhome, Dayu Dara Permata, mengungkapkan bahwa harga rumah di kawasan Jabodetabek cenderung stabil pada tipe 50–120 m² dan 121–200 m², dengan beberapa wilayah mencatat pertumbuhan. Sementara rumah tipe ≥201 m² atau segmen mewah menunjukkan tren kenaikan harga.

"Stabilitas ini mencerminkan adanya permintaan yang tetap kuat, terutama di wilayah-wilayah tertentu," ujar Dayu Dara dalam paparan daring, Rabu (18/6/2025).

Temuan dari Pinhome Home Value Index (PHVI) dan Pinhome Home Rental Index (PHRI) mencatat, wilayah seperti Tanjung Priok dan Cakung mengalami kenaikan harga rumah masing-masing sebesar 5% dan 3% untuk tipe 50–120 m². Sementara di sisi lain, penurunan tercatat di Cilincing (-6%) dan Kemayoran (-4%).

Segmen rumah mewah juga mencatat pertumbuhan di Cilandak dan Kelapa Gading, dengan harga rumah di atas Rp6 miliar. Tren serupa terlihat di Kota dan Kabupaten Bogor dengan kenaikan harga masing-masing 4% dan 3% pada tipe rumah ≥201 m².

Untuk pasar sewa, Jakarta Timur menunjukkan lonjakan signifikan sebesar 10% pada tipe 55–120 m² dan 7% untuk tipe 121–200 m². Kota Bogor pun mencatat kenaikan sewa 9% untuk tipe menengah. Di segmen rumah mewah, Kota Bekasi dan Kota Bogor memimpin dengan kenaikan harga sewa masing-masing di atas 15% dan 12% secara kuartalan.

Di luar Jabodetabek, harga rumah di Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo relatif stabil. Sedangkan di Bali, tepatnya Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, harga rumah tumbuh 2–5% pada tipe menengah. Di Nusa Tenggara Barat, pertumbuhan signifikan terlihat di Kota Mataram dan Lombok Barat untuk rumah mewah dengan lonjakan hingga 10%.

Kenaikan tajam juga terjadi di Kota Pekanbaru dengan pertumbuhan harga rumah tipe ≥201 m² mencapai 17%. Sebaliknya, Kota Semarang mencatat penurunan harga sewa di seluruh segmen setelah sempat meningkat pada kuartal sebelumnya.

“Lebih dari separuh pengguna kami kini aktif mencari rumah di segmen menengah atas dan mewah, dengan pertumbuhan pencarian masing-masing 22% dan 21%,” kata Dayu Dara. Menurutnya, properti tetap dilihat sebagai instrumen investasi yang kuat, bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Sementara itu, Melia Silmina, Head of Business Development APEX Real Estate, menambahkan bahwa permintaan tetap tinggi di wilayah seperti Tangerang, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Sawangan, Depok.

"Rentang harga yang paling diminati berada di kisaran Rp500 juta hingga Rp2 miliar. Sebagian besar pembeli adalah end-user, namun investor juga mulai kembali masuk terutama untuk proyek-proyek dengan potensi sewa tinggi," jelas Melia.

Ia optimistis permintaan di kawasan penyangga Jakarta akan terus tumbuh, seiring meningkatnya digitalisasi dalam proses pemasaran dan transaksi properti.

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut