Ekspor Produk Tekstil USD400 Ribu, Mendag: Saatnya Perluas Akses Pasar dan Pulihkan Ekonomi Nasional
"Saya mengapresiasi PT Kewalram yang terus mendorong peningkatan ekspor dengan menjadi salah satu produsen tekstil yang produktif sehingga dapat berkontribusi pada pemulihan ekonomi Indonesia. Perusahaan seperti ini akan terus kami dukung. Bila perusahaan yang berorientasi ekspor maju indonesia juga akan maju,” imbuh Mendag Zulkifli Hasan.
Sementara Jemmy mengungkapkan, API akan terus mendukung kebijakan pemerintah untuk meningkatkan ekspor produk Indonesia, khususnya produk TPT.
Menurutnya, diperlukan perlindungan dan pengaturan dalam industri TPT dalam negeri agar memiliki kesempatan dan peluang yang samasehingga dapat bersaing dengan produk TPT luar negeri yang memasuki pasar Indonesia. Masuvathi menambahkan, pihaknya mengapresiasi langkah Kementerian Perdagangan yang telah memfasilitasi kegiatan pelepasan ekspor sekaligus mendengar aspirasi pelaku usaha tekstil.
PT Kewalram merupakan perusahaan tekstil terintegrasi besar yang meliputi pemintalan, bordir, garmen, dan rumah pewarna dan menghasilkan beragam produk tekstil seperti benang, kain, dan pakaian jadi.
Produk PT Kewalram tersebut telah memenuhi berbagai standar kualitas yang diakui secara internasional, seperti Sertifikasi Standar Daur Ulang Global (GRS), Standar Tekstil Organik Global (GOTS), Forest Stewardship Council (FSC), Standar Konten Organik (OCS), Standar KlaimDaur Ulang (RCS), Lisensi COTTON USA, Lisensi Supima, serta Sertifikat Perdagangan yang Adil dan Kapas BCI.
Perusahaan yang sudah beroperasi sejak 1976 ini merupakan salah satu penerima akreditasi ISO 9001 & OEKOTEX untuk manajemen mutu yang pertama di Indonesia.
Dalam sambutannya, Mendag Zulkifli Hasan juga mengungkapkan, Indonesia patut bersyukur dan bangga atas kinerja perdagangan pada Juni 2022. Pada periode ini, Indonesia berhasil mencatatkan surplus sebesar USD 5,09 miliar yang disumbang surplus nonmigas sebesar USD 7,23 miliar. Secara kumulatif neraca perdagangan Indonesia semester I (Januari–Juni) 2022 mencatatkan surplus sebesar USD 24,89 miliar.
Surplus ini didukung sektor nonmigas USD 36,59 miliar. Menurutnya, berbagai tantangan global yang dihadapi, seperti pandemi Covid-19, situasi geopolitik yang menyebabkan krisis pangan dan energi, inflasi dunia yang meningkat tidak menyurutkan kinerja positif neraca perdagangan Indonesia. Bahkan, surplus perdagangan semester I 2022 merupakan terbesar sepanjang sejarah bangsa Indonesia.
"Capaian kinerja perdagangan ini tidak terlepas dari peran pelaku usaha Indonesia yang terus menerus melakukan aktivitas ekspor ke berbagai negara mitra dagang Indonesia," tandas Mendag Zulkifli Hasan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait