JAKARTA, iNewsTangsel.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan kompromi dengan oknum aparat penegak hukum yang kedapatan menyalahgunakan narkoba.
Jokowi mengaku akan memberikan efek jera terhadap oknum penegakan hukum tersebut jika terbukti bersalah.
"Mengenai penegakan hukum yang tegas, sehingga memberikan efek jera," kata Jokowi dalam rapat terbatas menyoal pemberantasan dan penanganan narkoba di Istana Merdeka, Jakarta, baru-baru ini.
Jokowi menekankan, pihaknya tidak menutup mata bahwa selama ini banyak oknum aparat penegak hukum yang main-main dan menyalahgunakan narkoba. Hal ini menjadi catatan penting bagi kepala negara.
"Karena kita tahu juga banyak oknum aparat penegak hukum kita yang terlibat di dalamnya. Ini menjadi catatan dan tindakan tegas harus diberikan kepada mereka," urainya.
Jokowi juga menyampaikan data bahwa terdapat 3,6 juta jiwa penyalah guna narkoba di Indonesia. Akibatnya, lembaga pemasyarakatan (lapas) kewalahan karena menjadi overkapasitas. Hal inilah yang menjadi perhatian Jokowi dan meminta aparat mencari terobosan untuk mengurangi kejahatan narkoba.
"Dan ini juga menyebabkan overkapasitas di lapas kita. Oleh sebab itu pada siang hari ini, saya ingin mengajak kita semua untuk mencari sebuah lompatan terobosan agar kejahatan luar biasa ini bisa kita kurangi, kita selesaikan dengan baik. Saya kemarin berbicara dengan Pangdam, dengan Kapolda di Sumut," terang Jokowi.
Dalam rapat terbatas tersebut, turut hadir Wapres Ma'ruf Amin, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Polhukam Mahfud Md, MenkumHAM Yasonna Laoly, Menkominfo Budi Arie Setiyadi, dan Menkes Budi Gunadi Sadikin. Panglima Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Mendagri Tito Karnavian, Kepala BIN Budi Gunawan, Kepala BNN Komjen Petrus Reinhard Golose, hingga Wantimpres Wiranto.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait