Rizki juga menyoroti bahwa dalam satu bulan terakhir, terdapat banyak sentimen negatif yang menimpa Prabowo, seperti Mahkamah Keluarga, Politik Dinasti, perubahan aturan walikota menjadi capres/cawapres, perubahan aturan debat, dan baliho "misterius." Ia menunjukkan ironi bahwa kesalahan yang dilakukan oleh Prabowo dan Gibran malah membuat suara meninggalkan Ganjar dan Mahfud.
Pertanyaan terakhir yang diajukan Rizki menyoroti apakah ada kejadian atau isu luar biasa yang mampu mempengaruhi pergeseran suara yang signifikan tersebut. Jika tidak, ia mengindikasikan kemungkinan kesalahan sampling dalam metode survei, dan menyerukan lembaga survei untuk mengevaluasi metodenya guna hasil yang lebih kredibel.
Rizki menyimpulkan bahwa fenomena kenaikan 9,7 persen atau 19,8 juta suara dalam 48 hari adalah sesuatu yang luar biasa dan perlu dipahami dengan seksama.
“Sekali lagi 19,8 juta itu besar lho. 416 ribu suara pindah tiap hari itu dahsyat luar biasa entah Tsunami macam apa yg bisa membuat itu terjadi," kilahnya lagi.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait