JAKARTA, iNewsTangsel.id- Sektor manufaktur merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi besar dalam menopang perekonomian di Indonesia. Di sektor ini, para pelaku bisnis saling berkolaborasi untuk memenuhi kebutuhan pasar, baik untuk di dalam maupun di luar negeri. Tidak terkecuali para Industri Kecil Menengah (IKM) yang menjadi partner atau bagian dari supply chain perusahaan besar di Indonesia.
Kabupaten Tegal merupakan salah satu wilayah yang dijuluki sebagai Jepangnya Indonesia. Di kabupaten ini terdapat IKM Manufaktur dengan berbagai produk yang dihasilkannya, seperti komponen alat berat, komponen listrik, alat kesehatan, furniture hingga komponen otomotif baik roda-2 maupun roda-4.
Produk-produk tersebut dihasilkan oleh para pelaku IKM yang memiliki kompetensi dari generasi ke generasi. Kompetensi tersebut menjadi peluang bagi Kab.Tegal untuk memasuki rantai pasok perusahaan besar maupun Agen Pemegang Merek (APM).
Untuk memperkuat kompetensi para IKM dan menjadikan IKM di Kabupaten Tegal menjadi naik kelas dan mandiri, pada tahun 1996, Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian Kab. Tegal mendirikan Unit Informasi Usaha Kecil dan Koperasi (UIUKK) yang diremajakan pada tahun 2013 menjadi Lembaga Pengembangan Bisnis
(LPB) Tegal.
Berbagai program pembinaan IKM, dilakukan LPB Tegal kepada lebih dari 90 IKM Manufaktur mulai dari program pelatihan dan pendampingan teknis maupun manajemen, fasilitasi pemasaran serta fasilitasi pembiayaan.
Untuk mendukung kemandirian IKM, LPB Tegal juga mendorong IKM untuk mendirikan Koperasi yang dibentuk pada tahun 2019 dengan nama Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia (TMI).
Komitmen dan konsistensi yang ditunjukkan IKM dalam mengikuti pembinaan, mengantarkan berbagai IKM di Tegal untuk dipercaya menjadi bagian dari supply chain perusahaan besar, seperti PT Astra Honda Motor, PT Astra Daihatsu Motor, PT FSCM Manufacturing Indonesia, PT Komatsu Indonesia, PT Hitachi Asia Indonesia dan berbagai perusahaan besar lainnya.
Bahkan, pada tahun 2023 ini, beberapa IKM dipercaya untuk men-supply produk perkapalan ke PT Patria Maritim Perkasa juga produk otomotif ke PT Kayaba Indonesia.
Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala saat melakukan kunjungan ke LPB Tegal pada 8 Desember 2023 lalu menyampaikan, bahwa Astra melalui YDBA terus berupaya berkolaborasi dengan APM/ perusahaan besar maupun tier 1 untuk memberi kesempatan IKM masuk dalam rantai pasoknya.
Sigit berharap dengan adanya kolaborasi bersama perusahaan besar, yaitu PT Kayaba Indonesia maupun PT Patria Maritim Perkasa dapat mendukung perluasan pasar IKM dan memperkuat semangat para IKM untuk tetap komitmen dan konsisten dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan standar QCD (quality, cost, delivery) yang dibutuhkan oleh customer.
Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut, Kementerian Perindustrian RI, Ir. Dini Hanggandari, Msi yang juga hadir dalam kunjungan tersebut menyampaikan, bahwa hadirnya perusahaan besar ke Tegal diharapkan dapat meningkatkan rantai pasok yang melibatkan IKM. Dini juga berharap para IKM dapat terus berkomitmen dalam menjalankan rantai pasok tersebut.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait