JAKARTA, iNewsTangsel.id - Calon anggota legislatif DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Jakarta III, Erwin Aksa, menyampaikan programnya untuk mengembangkan hunian layak di sudut kota dan mendukung UMKM di Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu.
Sebagai pelengkap program Erwin Aksa, hadir pengamat sosial dan politik Rocky Gerung. Tujuannya adalah memberikan pandangan, masukan, termasuk kritikan, agar program-program yang akan diimplementasikan oleh Erwin Aksa dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Talkshow ini diselenggarakan dalam program "Dengar Langsung EA bersama Rocky Gerung" di Warkop Juned, Taman Sari - Jakarta Barat, pada Kamis (11/1/2024) mulai pukul 19.00 hingga 20.30 WIB malam.
Acara ini diselenggarakan dalam bentuk Live Streaming di platform YouTube dan Facebook milik Erwin Aksa. Kegiatan ini diadakan secara hybrid, dengan partisipasi 50 peserta yang hadir secara langsung onsite, mewakili warga Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat.
"Kami menyadari bahwa masih banyak rumah warga di Taman Sari, Jakarta Barat, yang belum layak huni. Keadaan ini sangat memprihatinkan karena dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan hidup warga," ungkap Erwin.
Dia menjelaskan bahwa ketidaklayakan tempat tinggal warga masih terjadi karena tingkat pendapatan masyarakat yang rendah dan ketidakmerataan hasil pembangunan.
"Oleh karena itu, sangat penting untuk memaksimalkan program percepatan pembangunan ekonomi di Jakarta Barat, sejalan dengan program bantuan sosial yang telah ada," terang Erwin.
Infrastruktur sebagai Faktor Esensial dalam Kehidupan Manusia
Menyikapi hal tersebut, Rocky Gerung mengungkapkan bahwa hunian dan infrastruktur merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Baginya, perubahan terkait permasalahan mendasar terkait tempat tinggal dan hidup yang layak harus diwujudkan melalui kebijakan.
"Infrastruktur adalah kebutuhan dasar, bahkan hak dasar manusia. Dalam beragam kebutuhan, ada hal yang menjadi hak warga negara, yakni tempat tinggal, kehidupan yang stabil, dan udara yang sehat. Semua ini harus diubah melalui kebijakan," ujarnya.
Rocky juga menambahkan bahwa hunian, sebagai kebutuhan dasar manusia, dapat menjadi pijakan awal dalam pembangunan. Hunian yang memadai akan memberikan rasa aman bagi masyarakat.
"Kami ingin pembangunan dimulai dari dasar kehidupan manusia itu. Keamanan adalah landasan, setelah itu, eksplorasi dapat dilakukan," jelas Rocky.
Ketentuan Penerima Kredit Rumah Subsidi
Erwin Aksa menyatakan bahwa pemerintah perlu memastikan bahwa masyarakat kurang mampu di Jakarta Barat yang masih tinggal di hunian tidak layak mendapatkan bantuan sosial, termasuk bantuan langsung tunai dan kredit pemilikan rumah subsidi.
"Masyarakat harus memiliki kepastian untuk mendapatkan kredit pemilikan rumah bersubsidi, dengan mematuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Intinya, kelayakan rumah bagi masyarakat perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah," ujar Erwin.
Dia menekankan pentingnya memberikan kesempatan kerja kepada warga yang tidak memiliki pekerjaan, dengan memastikan kualifikasinya. Erwin juga menyoroti perlunya pelatihan bagi pemuda untuk meningkatkan keterampilan mereka.
"Bagi pemuda dan masyarakat yang ingin berwirausaha, termasuk para ibu-ibu dan bapak-bapak, diberikan pelatihan dan modal," tambahnya.
Erwin Aksa menegaskan bahwa semua program bantuan sosial dan percepatan pembangunan ekonomi harus memiliki batas waktu yang jelas. Dengan demikian, dalam beberapa tahun, warga Jakarta Barat dapat mandiri secara ekonomi dan tinggal di hunian yang layak tanpa perlu lagi menerima bantuan sosial.
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Jakarta Barat
Data BPS tahun 2023 menunjukkan bahwa penduduk Kota Jakarta Barat didominasi oleh kelompok usia produktif, yaitu 15-64 tahun, mencapai 71,4 persen dari total penduduk. Dari kelompok usia 15-49 tahun, sebanyak 51,1 persen dalam status perkawinan, sementara 64,9 persen rumah tangga di Jakarta Barat menempati rumah sendiri.
Sebanyak 1,78 persen warga menerima bantuan pangan non tunai (BNPT), 3,18 persen sebagai penerima Kartu Keluarga Sejahtera, dan 3,85 persen sebagai penerima Program Keluarga Harapan. Kelompok penerima bantuan sosial umumnya merupakan Kepala Rumah Tangga yang tidak bekerja.
Erwin Aksa optimis bahwa upaya perbaikan hunian dan pengembangan UMKM di Jakarta Barat akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan warga, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada sektor-sektor lain seperti pendidikan dan kesehatan.
"Perbaikan dalam kedua aspek ini juga akan menciptakan peningkatan kualitas hidup, termasuk pendidikan, kesehatan, dan sebagainya," ungkap Erwin.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait