Awalnya, orang tua P menanyakan kepada A mengenai kebiasaan P di luar sekolah. A yang merasa tidak mengenal P, mengatakan bahwa ia tidak tahu. Namun, orang tua P terus mendesak A untuk memberikan keterangan.
Penjelasan A kepada orang tua P inilah yang memicu kesalahpahaman. P yang merasa tidak nyaman lantas memanggil A untuk meminta klarifikasi. Namun, permintaan klarifikasi ini justru berujung pada aksi bullying.
"Jadi ya namanya anak-anak bercerita. Mungkin orang tuanya (pelaku) juga ingin tahu juga anaknya di luar seperti apa. Sebenernya bukan cerita kebohongan si korban ini, jadi cerita sebenernya tentang si pelaku ini kepada orang tuanya (pelaku)," kata Ibni Afan.
Pihak sekolah telah memberikan pendampingan kepada A. Sekolah juga akan memberikan sanksi kepada P sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait