Buku ini juga berisi kata sambutan dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, H. Aburizal Bakrie, dan pengamat politik Rocky Gerung.
Buku edukasi politik ini dirangkum dalam 8 Bab.
Bab I Partai Tengah: Meneguhkan Jati Diri Partai Golkar 1.
Bab 2 Ekonomi Tengah: Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pancasila.
Bab 3 Alam Tengah: Ekonomi Hijau dan Pembangunan Berkelanjutan.
Bab 4 Dunia Tengah: Menyongsong Geopolitik yang Berubah.
Bab 5 Teknologi Tengah: Revolusi Digital untuk Reformasi Birokrasi.
Bab 6 Kebijakan Tengah: Menjaga Hukum dan Kedaulatan Negeri.
Bab 7 Politik Tengah: Mendorong Reformasi Politik.
Bab 8 Pemilih Tengah: Menangguk Kepercayaan Pemilih Masa Depan.
Posisi Partai Golkar
Prof. Siti Zuhro, seorang peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyatakan bahwa Golkar seharusnya tidak hanya mampu mengidentifikasi dirinya sebagai partai tengah (rumah bagi warga negara yang ingin menjadi politisi), tetapi juga menjadi salah satu pilar utama dalam demokrasi.
Menurutnya, peran partai politik sangat penting dalam menciptakan pemerintahan yang efektif dan mampu melaksanakan program-program yang bermanfaat bagi rakyat. Meskipun sistem demokrasi yang dihasilkan oleh pemilihan umum sejak tahun 1999 belum sepenuhnya berhasil mengakar sebagai pemerintahan yang efektif dalam arti governabilitas, yaitu kemampuan pemerintah untuk benar-benar melaksanakan fungsi eksekutifnya.
Prof. Siti menjelaskan bahwa diperlukan penataan sistem kepartaian untuk membentuk sistem multipartai yang sederhana, terbatas dalam jumlahnya, namun kompetitif secara ideologis. Hal ini juga melibatkan pelembagaan sistem rekrutmen politik dan kaderisasi kepemimpinan yang terbuka, demokratis, dan inklusif.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait